Acara yang bertajuk "Apresiasi Kinerja Penjabat Gubernur Terbaik"digelar malam itu menasbihkan Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh sebagai Penjabat Gubernur Terbaik oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dalam gelaran di Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024, Prof Zudan, panggilan akrab Zudan Arif Fakrulloh, meraih dua penghargaan bergengsi sekaligus. Kedua penghargaan itu adalahi Pj Gubernur Kesejahteraan Rakyat kategori fiskal rendah, dan pemenang Pj Gubernur Kinerja Total dengan kategori fiskal rendah.
Kedua penghargaan yang mengantarnya menjadi Pj Gubernur Terbaik itu adalah saat menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) pada 2023. Ia menjabat sebagai Pj Gubernur Sulbar mulai 12 Mei 2023 hingga 12 Mei 2024.
Usai menjabat di Sulbar, Prof Zudan menjadi Pj Sulawesi Selatan (Sulsel), dilantik pada 17 Maret 2024, tukar guling dengan Bahtiar Baharuddin yang menggantikannya sebagai Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar).
Penjabat Gubernur atau Pj Gubernur harus berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN) yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Madya. Pj Gubernur ditetapkan oleh presiden untuk melaksanakan tugas dan wewenang gubernur karena terdapat kekosongan jabatan gubernur dan wakil gubernur.
Tercatat, sebanyak 28 provinsi dari total 38 provinsi di Indonesia dipimpin oleh Penjabat (Pj) Gubernur hingga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Rahasia
Raihan dua penghargaan bergengsi itu adalah hasil penilaian dari tim juri yang terdiri dari berbagai unsur lembaga. Hasilnya, menunjukkan bahwa Prof Zudan mampu menyejahterakan rakyat Sulbar meski dengan keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dimiliki Sulbar saat itu.
Selain itu, Prof Zudan juga dinilai memiliki kinerja total meskipun dengan fiskal yang rendah di wilayah yang dipimpinnya
Apa rahasia keberhasilan Prof Zudan meraih penghargaan bergengsi itu?
Tentang rahasia suksesnya, ayah tiga anak itu menuturkan, kuncinya pemerintah harusbekerja secara efektif dan efisien. Artinya, semua program yang menggunakan APBD harus berfokus kepada masyarakat, dan berdampak langsung. OPD diajak dudk bersama, membahas masalah rakyat dan kemudian mencari solusi.