Lihat ke Halaman Asli

Kavya

TERVERIFIKASI

Menulis

Edukasi Prof Zudan, TikTok Bisa Bantu Tugas Negara

Diperbarui: 3 Oktober 2024   06:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akun TikTok Prof Zudan tanggal 1 Oktober 2024 (Foto : secreenshot TikTok) 

Hampir semua lapisan masyarakat mengenal TikTok. Aplikasi ini tidak hanya digandrungi anak muda saja. Para pejabat, politisi hingga mereka yang punya bisnis kecil (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) banyak yang memanfaatkan media sosial tersebut.

Indonesia menjadi negara pengguna TikTok kedua di dunia, dengan 113 juta orang, berdasarkan riset Statista, yang merilis hasilnya pada April 2023. Laporan itu berjudul "Negara dengan penonton TikTok paling banyak hingga April 2023".

Survei itu menempatkan Amerika Serikat di urutan pertama dengan 117 pengguna dan Brasil di peringkat ketiga dengan 85 juta pengguna.

Besarnya pengguna TikTok di Indonesia tak pelak merupakan peluang untuk membangun branding pribadi dan kehidupannya, terutama bagi politisi, pejabat, artis dan lainnya. Selain itu juga bisa menjadi kanal untuk melakukan pembelajaran, edukasi.

TikTok tidak hanya hadir untuk kebutuhan berjejaring sosial dan marketing saja, melainkan juga berambisi untuk menjadi media sosial nomor satu. Hal ini dibuktikan dengan inovasi fiturnya yang semakin berkembang dari waktu ke waktu.

Pada sisi lain, menggunakan TikTok untuk mengekspose diri pribadi dan kehidupan juga bisa menjadi bumerang. Semisal, anak atau isteri pejabat yang kemudian berimbas pada karier si pejabat sendiri.

Salah satu pejabat yang cerdas memanfaatkan TikTok untuk melakukan edukasi adalah Zudan Arif Fakrulloh, mantan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), yang kini menjadi Pj Gubernur Sulawesi Selatan.


Mencungkil Chip

Sebelumnya Prof Zudan, panggilan akrabnya, kurang tertarik dengan aplikasi milik perusahaan ByteDance Technology tersebut. Baginya TikTok hanya plaftorm lucu-lucuan, 

Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan pun menceritakan pada awalnya tidak tertarik dengan aplikasi Tiktok ini. Menurut Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan, Tiktok hanya untuk seru-seruan, bukan tipe platform untuk membahas hal yang serius

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline