"Saya pernah katakan, jangan main-main. PSSI sudah berkomitmen dengan Polri. Kami selidiki, ada bukti yang kuat, maka langsung sikat, tidak pandang bulu."
"Jika ingin sepak bola kita bersih, apalagi ini sudah menjadi permintaan dari Presiden Jokowi, maka harus punya nyali untuk berantas suap dan judi di sepak bola."
Pernyataan gagah dan menggebu-gebu itu disampaikan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Jakarta, Kamis, 21 Desember 2023.
Seminggu sebelumnya, 13 Desember 2023, usai penandatangan MoU antara Satgas Antimafia Bola Polri dan Satgas Mafia Independen, Kapolri Listyo Sigit mengungkapkan penetapan Vigit Waluyo sebagai tersangka alam kasus match fixing (pengaturan hasil pertandingan) pada laga Liga 2 2018 antara PSS Sleman vs Madura FC.
"Ada salah satu aktor intelektual pengaturan skor yang mungkin namanya cukup malang melintang di dunia persepakbolaan dengan inisial VW (Vigit Waluyo), ini sudah dikenal dari tahun 2008 dan tak tersentuh hukum. Alhamdulillah ini bisa kita ungkap," kata Sigit.
"Kita temukan ada upaya pengaturan skor agar klub yang akan terdegradasi lolos dan ini sudah didalami secara khusus," tambah Sigit soal peran VW di kasus match fixing Liga 2.
Satgas Antimafia Bola Polri ini dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Pembentukan satgas ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar persepakbolaan Indonesia bersih dari mafia.
"Saya ingin menambahkan soal status pihak yang terlibat mereka akan dihukum seumur hidup tidak ada di sepakbola. Kalau klub mekanismenya ada di Komdis dan Exco," kata Erick Thohir .
"Saya mengusulkan mekanisme pengurangan poin dan hukuman lainnya agar klub bisa menjaga permainan di Liga Indonesia agar kompetisi bersih," tambah Erick yang juga Menteri BUMN.
Sedangkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan : "Ada salah satu aktor intelektual pengatur skor yang mungkin namanya cukup malang melintang di dunia pesepakbolaan dengan inisial VW (Vigit Waluyo)."