Lihat ke Halaman Asli

Kavya

TERVERIFIKASI

Menulis

Mengubah Ketidakmungkinan Menjadi Mungkin dalam Sepak Bola

Diperbarui: 9 Maret 2024   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tendangan Andriy Shevchenko dimentahkan Jerzy Dudek di final Liga Champion 2005 (Foto: Getty Images via metro.co.uk)

"Saya akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk memenangkan pertandingan, apakah itu duduk di bangku sambil melambaikan handuk, memberikan secangkir air ke rekan satu tim, atau memukul tembakan pertandingan kemenangan".

- Kobe Bryant -

Pertandingan perdana Real Madrid pada 15 Juni 2020, usai kompetisi dilanjutkan akibat pandemi virus Covid-19, bagi Zinedine Zidane, sang pelatih, sangatlah penting. Madrid masih harus menyelesaikan 11 laga sisa LaLiga Spanyol.

Zidane meminta pemain Real Madrid mencurahkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan 11 laga sisa LaLiga Spanyol .

Semua pertandingan menurut Zidane adalah partai final, termasuk ketika menjamu Eibar, 15 Juni 2020.

"11 pertandingan ini seperti final bagi para pemain. Pasukan tahu bagaimana rasanya bermain di final dan itu memberi saya kepercayaan diri. Kami sangat siap dan sekarang kami harus memberikan segalanya di setiap pertandingan yang tersisa. Saya memiliki keyakinan pada para pemain dan kami harus membuktikan diri," kata Zidane kepada Marca, 14 Juni 2020.

Zidane menjadi pelatih Madrid selama dua periode yakni pada tahun 2016-2018 dan 2019-2021. Legenda Prancis itu sudah mengarungi 301 pertandingan di seluruh kompetisi bersama Los Blancos dengan hasil 190 kemenangan, 48 kali seri, dan 63 kali kalah.

Jargon "pertandingan seperti final" sering diucapkan oleh pelatih dan pemain. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya laga demi laga yang harus dilalui. Para pemain dituntut menunjukkan keseriusan lebih demi kemenangan tim, untuk mengamankan posisi di klasemen sementara kompetisi.

Makna kemenangan itu begitu menggetarkan, yang bisa membuat pemain habis-habisan mengerahkan kemampuannya untuk membawa timnya meraih tiga poin. Apalagi jika tim-nya dalam kondisi terpuruk. Di dalam sepak bola itu diartikan akan turun kasta, seperti dalam kompetisi Liga 1 yang menganut promosi-degradasi.

Jaminan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline