Lihat ke Halaman Asli

Kavya

TERVERIFIKASI

Menulis

Gerakan Kemanusiaan di Jersey Persik Kediri

Diperbarui: 18 Juni 2022   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arthur Irawan dengan jersey Persik Kediri di Piala Presiden 2022 (Foto : IG Arthur Irawan)

Di hari-hari ini, setelah dua tahun penonton tak bisa hadir di stadion, suara mereka menjadi santapan bathin yang menggetarkan. Piala Presiden menjadi pintu yang terbuka bagi supporter melampiaskan kegembiraannya karena bisa berteriak, bertepuk tangan atau mengibarkan spanduk bagi tim kesayangannya.

Turnamen yang diikuti 18 klub Liga 1 2022/2023 dan dimulai 11 Juni hingga 17 Juli mendatang itu merupakan pemanasan untuk bersiap menghadapi kompetisi 2022/2023 yang direncanakan kick off pada 27 Juli 2022.

Pemain baru, termasuk yang muda dari hasil didikan akademi klub dimainkan. Mereka butuh waktu beradaptasi, apalagi adanya pelatih anyar, agar terajut kerja sama tim. 

Sponsor pun diperkenalkan oleh beberapa lewat pemasangan logo di jersey. Tentu ada juga yang belum memperkenalkan sponsor barunya, mungkin masih dalam tahap negosiasi dan kick off pun masih sebulan lebih.

Entah luput atau apa, tak banyak yang memperhatikan apalagi mempertanyakan logo yang ada di jersey Persik Kediri, tim yang mampu tampil mengejutkan di kompetisi 2021/2022 lalu, dan bertahan di klasemen 11.

Di bagian depan jersey tim asuhan Javier Roca itu terpampang tiga huruf "AFG" yang menyolok, dan di bawahnya #AthletesForGood. Di atas tulisan AFG ada dua logo apparel DJ Sport dan Persik Kediri.

Pemasangan logo AFG di jersey Persik Kediri itu sudah sedari mengawali pertandingan perdananya di babak penyisihan Grup D Piala Presiden 2022 pada 12 Juni 2022 lalu menghadapi Persikabo 1973. Dalam laga itu Persik Kediri menang lewat gol tunggal yang dicetak striker anyarnya, Joanderson di menit ke-50.

Jersey Persik Kediri itu memang berbeda dengan klub lainnya di Piala Presiden yang menampilkan logo sponsor. Ada yang memenuhi jersey seperti Bali United dan Persib Bandung, ada yang hanya satu dua saja.

AFG di jersey seperti mengingatkan kita pada FC Barcelona yang pada 2006 menjadi sorotan publik saat klub ternama itu memasang logo UNICEF (United Nations Children's Fund) di bagian depan. Bahkan berbeda dengan sponsorship lainnya, justeru pihak Barca "membayar" UNICEF sebesar 1,5 juta pounsterling per tahun sebagai sumbangan terhadap berbagai kegiatan organisasi yang berdiri tahun 1946 itu.

Dua pemain Persik Kediri (Foto : persikfcofficial)

AFG tentu tidak sama dengan UNICEF yang merupakan organisasi resmi PBB, namun keduanya memiliki nafas yang sama: berbuat sesuatu bagi kemanusiaan.

AFG juga bukan identik dengan Persik sebagai sebuah klub, meski ada kemiripan pada sosok Arthur Irawan yang mendirikan AFG di Indonesia tiga tahun lalu. Arthur yang pemain gelandang juga bos Persik Kediri melalui kepemilikan saham mayoritas di klub itu lewat PT Astral Asia Global (PT AAG).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline