Lihat ke Halaman Asli

Kavya

TERVERIFIKASI

Menulis

Ultimatum (Lagi) ala PSS Sleman

Diperbarui: 1 Maret 2022   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TIm Pelatih bersama pemain PSS Sleman (Foto : Dokumentasi PSS)

Tim berjuluk Super Elang Jawa ini seperti tak ada hentinya membuat sensasi. Terkini PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) memberikan ultimatum kepada tim pelatih dan Konsultan Tim klub-nya sendiri.

Penampilan buruk PSS Sleman di putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022 menjadi penyebab keluarnya ulitimatum tersebut. PSS hanya meraih tiga kemenangan dalam 10 laga yang sudah dijalani.

Terbaru, PSS Sleman harus menelan kekalahan dari PS Tira Persikabo 1973 dengan skor 0-2 pada pekan ke-27 Kamis (24/2/2022) lalu.

Saat ini PSS bercokol di posisi 11 dengan 31 poin dari 27 pertandingan. Posisi yang cukup rawan karena jika menderita kalah dalam pertandingan berikutnya menghadapi PSM Makassar, 1 Maret 2022, PSS bisa melorot ke posisi 14 menggantikan PSM yang saat ini punya 29 poin. Itu dengan catatan PS Tira (posisi 12, 30 poin) dan Madura United (posisi 15, 30 poin) mencatat kemenangan atas lawan-lawannya.

Perkara ultimatum memang bukan hal baru di klub kebanggaan masyarakat Sleman itu. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo pernah melayangkan ultimatum pada 16 Oktober 2021 kepada PT Palladium Pratama Cemerlang sebagai pemegang saham mayoritas PT PSS untuk mengakomodir tuntutan suporter.

Tuntutan itu adalah agar Direktur Utama PT PSS, Marco Gracia Paulo, pelatih Dejan Antonic, dan pemain Arthur Irawan keluar dari PSS Sleman. Ketiga nama itu memang keluar dari PT PSS dan PSS, namun bukan karena ultimatum sang bupati.

Menurut Dirut PT PSS, Andywardhana Putra yang menggantikan Marco Gracia Paulo, berkaca dari hasil yang dicapai PSS dirinya sudah menanyakan langsung kepada jajaran pelatih serta konsultan tim PSS Sleman. Apakah mereka masih sanggup untuk memberikan prestasi yang lebih baik di sisa laga putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022?

"Mereka menyatakan sanggup. Saya kira ini hal yang sangat serius, yang harus dibenahi. Saya sangat tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali. Kami sangat serius untuk membenahi ini," jelasnya.

Ultimatum direksi PT PSS itu menjadi menarik untuk ditelaah lebih lanjut.

Pertama, pernyataan itu untuk pertama kalinya mengakui adanya Konsultan Tim di PSS. Namun tidak dijelaskan siapakah konsultan itu, apakah individu, perusahaan atau kelompok. Sayangnya media sendiri tidak mau mengejar lebih lanjut soal itu saat mewawancarai Andywardhana.

Selama ini konsultan tim yang dikenal hanya Yeyen Tumena, mantan pemain nasional yang pernah juga menjadi Direktur Teknik Bhayangkara FC. Itu juga tidak pernah dirilis secara resmi oleh PSS.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline