Lihat ke Halaman Asli

Kavya

TERVERIFIKASI

Menulis

Niat Baik yang Berakhir KLB bagi Bakun

Diperbarui: 14 Februari 2019   04:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bambang Kuncoro serahkan piala di Kartini Cup 2018. (foto : istimewa)

Malam itu, di sebuah angkringan, Bambang Kuncoro berbincang dengan beberapa temannya. Sesekali ia menikmati hangatnya wedang jahe di depannya.

Obrolan yang tampak asyik itu tak jauh dari perkembangan sepakbola tanah air. Gerak cepat dan tegas dari Satgas Anti Mafia Sepakbola termasuk dibicarakan juga.

Tentu obrolan saat itu tak lepas dari ditangkapnya Dwi Irianto alias Mbah Putih yang merupakan tokoh sepakbola Jogjakarta.

Maka, saat disinggung soal Mbah Putih yang kini mendekam di tahanan dan menanti disidangkan, Bambang Kuncoro yang akrab disapa Bakun itu sejenak terdiam. Pikirannya menerawang.

Ia teringat saat mulai memimpin Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jogjakarta setelah terpilih dalam  kongres tanggal 10 Desember 2017. Mantan Direktur Pemasaran BPD Jogjakarta itu didampingi Mbah Putih sebagai Wakil Ketua Umum.

Namun, tanpa penjelasan apapun, kurang dari dua bulan (22 Januari 2018) Mbah Putih lalu mengundurkan diri. Mbah Putih sendiri belakangan lebih dikenal sebagai anggota Komite Disiplin PSSI, dan ditangkap setelah adanya pengaduan dari manajer Persibara Banjarnegara.

Tiga anggota Komite Eksekutif (Exco) lainnya juga turut meski dua di antaranya mengurungkan niatnya, satunya tetap mundur (H.R. Gutoyo) karena merasa tidak bisa bekerjasama dengan Ketua Umum.

Mundurnya Wakil Ketua Umum dan anggota Exco menjadi awal tersendatnya roda organisasi Asprov PSSI Jogjakarta. Ketersendatan yang berbuah keputusan PSSI berupa pembekuan sementara kepengurusan Asprov Jogjakarta  pada 26 Juni 2018.

Alasan pembekuan oleh PSSI yang saat ini makin terpuruk kredibilitasnya. adalah adanya Notulen Rapat Pertemuan Anggota Asprov Jogjakarta yang diadakan pada 24 Juni 2018. PSSI dalam surat itu  meminta klarifikasi dari Asprov PSSI DIY atas notulen dimaksud dengan tempo selambat-lambatnya 1 x 24 jam dan diminta untuk menghentikan sementara seluruh program.

Surat PSSI itu membuat Bakun prihatin dan tak habis pikir. Terlihat jelas PSSI mengeluarkan surat itu karena mengakomodir beberapa orang yang mengatasnamakan Forum Anggota Asprov PSSI DIY.

"Bagaimana bisa PSSI langsung membekukan seluruh program anggotanya, bukannya meminta klarifikasi lebih dulu. Sementara kegiatan pembinaan ada yang sedang bergulir seperti liga sepak bola pelajar, kursus pelatih. Sepertinya (PSSI) buru-buru tanpa data lengkap. Mereka (forum anggota asprov) itu saat sosialisasi technical meeting dan manager meeting Liga 3 serta Soeratin hadir serta mendukung," kata Bakun saat itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline