Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang wanita yang cantik, nama wanita adalah dayang sumbing, dayang sumbing hidup sendiri. Ia hanya ditemani seorang anjing bernama situmangm sehari-hari kegiatan dayang sumbing adalah merawat kebun yang ada di sekitar rumahnya, dan menenun kain juga.
Pada suatu hari, ketika dayang sumbing asik menenun kain tiba-tiba alat tenunnya jatuh dari atas rumahnya yang berbentuk rumah panggung, ia selalu berupaya mencari dengan turun ke kolong rumahnya. Setelah sekian lama dia mencari namun tidak menemukannya juga, padahl hari sudah mulai gelap. Dayang sumbing merasa cemas karena dia tidak menemukan alat tenunya, karena tanpa alat itu dia tidak bisa menenun dan hasil yang ditenun itu tidak bisa dijual kepasar karena hasilnya belum selesai sehingga dia tidak bisa membeli ikan, gula dan garam.
Dengan keadaan sedih, galau dayang sumbing mengumumkan barang siapa yang menemukan dan mengembalikan alat tenunya, akan di jadikan sebagai suami. Setelah beberapa hari berlalu namun belum ada yang kunjung menemukan alat tenun dayang sumbing, sebelum ditemukan dayang sumbing alat tenunnya dayang sumbing menghabiskan hari-harinya di kebun.
Suatu hari situmang anjing kesayangan dayang sumbing mengejutkannya dengan mengibas-ngibaskan ekor ke kaki dayang sumbing, karena situamang menggigit alat tenun di mulutnya. Namun dayang sumbing ingin mengingkari janjinya karena yang menemukan alat tenunnya adalah situamang karena sudah berjanji, akhirnya dayang sumbing menjadikan tuamang anjingnya menjadi suaminya.
Perkawinan dayang sumbing dengan anjing yang bernama tuamang berjalan dengan baik tanpa diketahui oleh penduduk. Sampai suatu hari perut dayang sumbing membesar dan penduduk bertanya-tanya siapa suaminya. Dan masyarakat heran karena hal itu karena selama ini dayang sumbing hidup hanya sendiri dirumahnya.
Setelah 9 bulan akhirnya dayang sumbing melahirkan seorang anak, penduduk pun beramai-ramai datang kerumah dayang sumbing dan memberikan ucapan selamat kepada dayang sumbing atas kelahiran anaknya, dan nama anak dayang sumbing adalah sangkuriang, pendudukpun bertanya kepada kepada dayang sumbing siapa ayah dari sangkuriang dan dayang sumbing menjawab suaminya adalah anjingku situamng mendengar hal itu semua penduduk marah kepada dayang sumbing karena hal itu dan dayang sumbing di husir dari kampung tersebut dan mereka juga sepakat untuk merawat dan membesarkan sangkuriang.
Setelah bertahun-tahun sangkuriang menjadi pemuda yang dewasa yang gagah dan kuat, suatu ketika sangkuriang pergi berburu rusa ke hutan dan ketika berburu didalam hutan sangkuriang tidak menemukan hewan untuk diburu karena hari sudah mulai senja sangkuriangpun kembali kerumah namun pada saat di perjalanan pulang sangkuriang mencari kayu bakar dan pada saat mengambil kayu bakar sangkuriang berpapasan dengan seorang wanita yang cantik sangkuriang jatuh cinta kepadanya.
Dan ternyata wanita cantik tersebut adalah ibu sangkuriang yang bernama dayang sumbing, sangkuriangpun langsung mengajak ibunya untuk menikah namun dayang sumbing tidak mau karena dia melihat tanda lahir dikepala sangkuriang, namun sangkuriang tetap memaksa dan mendesak dayang sumbing untuk menikah, akhirnya dayang sumbing menerima lamaran sangkuriang untuk menjadi suaminya namun dayang sumbing memberikan satu permintaan atau syarat sebelum mereka menikah yaitu membuat sebuah perahu dalam satu malam.
Sangkuriangpun menyetui hal tersebut, sangkuriangpun mengeluarkan semua kemampuan dan kesaktiannya agar perahu tersebut dapat selesai. Dayang sumbingpun mulai cemas, karena jam 3 pagi perahu sudah hamper siap, setelah berpikir sejenak, dayang sumbi mengeluarkan kesaktiannya yang bernama boeh larang, dengan kesaktiannya itu mengelitik ayam jago dengan kain putih gunanya untuk dapat berkokok. Mendengar ayam berkokok sangkuriang marah dan kesal karena tidak siap perahu yang akan dibuat itu. Dengan sekuat tenaga, ia berteriak dan menendang perahu itu sampe terbalik dan tiba-tiba perahu terbalik itu menjadi gunung, dan saat ini dikenal dengan gunung tangkupan perahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H