Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswi KKN Undip Bagikan Senyum Sehat di Kampung Ramah Anak

Diperbarui: 14 Agustus 2020   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyuluhan diberikan secara door-to-door dengan protokol kesehatan (Dokpri)

Semarang, (27/1). Kelurahan Kuningan Semarang pernah dinobatkan menjadi Kampung Ramah Anak pada tahun 2017. Tingginya populasi anak-anak didaerah ini membuat pemerintah terjun dan menjamin ketersediaan fasilitas penunjang untuk anak-anak agar dapat bertumbuh dengan baik.

Program penyuluhan “Senyum Sehat Sejak Dini” diadakan untuk mengedukasi orang tua mengenai pentingnya sikat gigi 2x sehari pada anak-anak. Ajakan pada orang tua dilakukan untuk menerapkan kebiasaan baik menyikat gigi pada anak selama 7 hari dengan memberi kartu yang diisi setiap anak sudah sikat gigi. Kegiatan KKN yang dilakukan Johanna Kezia P, mahasiswi kedokteran gigi Undip ini berfokus pada salah satu RT di kelurahan Kuningan, tepatnya pada RT 13 RW 02.

Dokpri

Banyak orang tua sudah memulai kebiasaan menjaga kesehatan gigi anak sejak dini, namun  mengalami kesulitan untuk membuat anak rajin menyikat gigi. “Anak saya kalau disuruh sikat gigi susah, Mbak. Sekarang dia lagi suka sama BTS, jadi saya bilang aja deh kalau ngga sikat gigi nanti BTS ga suka. Eh dia akhirnya mau sikat gigi”, cerita Ibu Monik.

Menjaga kesehatan gigi sangatlah penting, dan kebiasaan ini harus diterapkan sejak dini. Walaupun gigi anak masih gigi susu dan kadang disepelekan, namun kesehatan gigi anak berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Gigi susu menjadi panduan bagi gigi permanen untuk tumbuh, kehilangan gigi susu akan membuat gigi permanen kehilangan arah pertumbuhan. Gigi berjejal menjadi salah satu efek yang timbul dari gigi susu yang lepas sebelum waktunya.

Anak-anak memang tertarik dan menyukai makanan manis dan lengket, sedangkan gigi susu tidak sekuat gigi permanen. Jika tidak didukung dengan rutin menjaga kesehatan mulut dengan sikat gigi 2 kali sehari dan mengurangi makanan tinggi gula, gigi anak akan rentan karies. Gigi karies akan menurunkan kepercayaan diri anak. Anak-anak akan merasakan kesakitan dan nafsu makan berkurang. Ujungnya, kesehatan gigi tidak hanya sekedar di rongga mulut. Dari gigi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan.

Benyamin(10) berhasil menyikat gigi 2x sehari selama 7 hari (Dokpri)

Menerapkan kebiasaan baik pada anak memang tidak mudah. Mulai dengan ajakan dan edukasi pada anak dan tentunya diperlukan kesabaran menghadapi sikap anak. Pemaksaan sikat gigi pada anak dengan memarahi atau menyikat gigi anak secara langsung justru membuat kenangan traumatis pada anak. 

Ajaklah anak ke dokter gigi sebelum ulang tahun pertamanya. Dokter gigi akan menjelaskan dan membantu anak agar mau menyikat gigi dengan baik. Mari ciptakan kenangan indah bagi anak bahwa menyikat gigi itu menyenangkan. Menjaga senyum sehat anak sejak dini membantu anak bebas meraih impian tanpa merasakan sakit gigi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline