Papa Mathew dan Mama Aya, datang berkonsultasi dengan dokter Kristo. Papa Mathew, bertanya tentang keinginan untuk mengantar Ann ke sekolah minggu. Mama Aya, juga bertanya tentang kesiapan Ann untuk masuk sekolah minggu. Tanpa diduga, dokter Kristo menyambut ide tersebut dengan antusias. Tentunya, juga memberitahukan langkah-langkah sederhana. Untuk, mempersiapkan Ann ke sekolah minggu. Agar, kehadiran Ann di sekolah minggu. Ketika, kebutuhan rohaninya dapat terpenuhi. Juga, Ann dapat berinteraksi sosial didalam sebuah komunitas.
"Saya harus mengundang kawan-kawan sebaya Ann. Untuk, datang ke rumah saya, Dok?"
"Iya, Mama Aya." Pak Kristo, menjelaskan. "Itu adalah langkah sederhana, untuk mempersiapkan Ann ke sekolah minggu. Ann dapat belajar berinteraksi dengan beberapa kawan sebaya, dan bermain bersama. Kemudian, Ann dapat dihantar ke sekolah minggu. Sehingga, Ann sudah mampu duduk tenang, menyanyi dan mendengar cerita di kelas sekolah minggu. Bahkan, jika Ann rajin ke sekolah minggu. KIta akan melihat perkembangan selanjutnya. Kita berdoa dan berserah kepada Tuhan."
Papa Mathew, tersenyum dan bertanya. "Dokter Kristo. kira-kira kegiatan apa yang dapat dilakukan. Agar, Ann dapat belajar duduk dengan kawan-kawan sebaya. Ketika, kami mengajak mereka ke rumah?"
"Wah! Papa Mathew, sangat perhatian kepada Ann." Pak Kristo, mengusap keringat dijidatnya. "Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan, adalah duduk bersama di lingkaran atau sofa. Kemudian, dapat dibacakan cerita anak-anak kepada mereka. Waktu bercerita, kira-kira lima sampai sepuluh menit. Agar, Ann belajar fokus mendengar cerita. Serta, tujuan untuk duduk tenang dapat tercapai. Sesuai, dengan waktu yang ditentukan. Nanti, dapat diperpanjang waktunya."
"Iya, Dokter. Beta mengerti apa yang dikatakan, Dokter."
Papa Mathew dan Mama Aya, saling berpandangan dan tersenyum bahagia. Pak Kristo, juga bahagia dan senang, melihat kegigihan dan kerja sama Mama Aya dan Papa Mathew.
***
Sabtu, dipagi hari. Langit, tampak biru dan cerah. Awan putih, berarak. Angin, bertiup sejuk. Udara, segar. Waktu, terus bergulir. Meskipun, musim berubah silih berganti. Kehidupan terus berlanjut dimuka bumi. Dan, untuk kesemuanya. Segala yang bernapas, patut versyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sumber pemberi hidup.
"Ayo, anak-anak. Sebentar, kita sudah samapi di Liang." Ibu Shinta, mengingatkan anak-anak.
"Mama Shinta, beta punya baju ganti sudah dikasih masuk didalam tas."