Lihat ke Halaman Asli

Detik-detik

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detik-detik
Y. Nindito. A
Detik pertama, ku terpesona

Detik ketiga, mata ini tersilaukan
oleh karena merona indahnya

Detik kelima,
seakan ku terkena serangan jantung
serangan yang menelusuk jauh ke relung dada ini

Detik kesepuluh
Nafas ini seakan terhenti

Detik ke berapalah, entah
Aku tak bisa menyangkal
hanya dialah satu-satunya wanita,
perempuan yang selalu ku damba

Dialah Sang Dewi yang senantiasa ku puja
(19 November 2010)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline