Lihat ke Halaman Asli

Semerbak Kamu

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semerbak Kamu
Y. Nindito A
Baru saja hari menjemput masa
Tiada lagi kamu di sini
Namun dari sini
Dari pelukan hangat baju ini
Ku rasa kamu belum lagi beranjak pergi

Wangi harum tubuhmu
T‘lah digenggam dalam hangatnya
Sisakan segala lembutmu
Membelai aku yang lara sepi

Semerbak harum kamu
Tercipta di dalam sunyi
Menggubah musim semi
Seakan di kala teramat indah itu
Saat-saat yang pernah kudapati ada
Dan ingin ku kembali rengkuhnya

Semerbak mu wangi
Mewangi penjuru diri ini
Penjuru sanubari, penjuru bumi

Dalam kalbu ku sadari
Ia serupa melati putih suci
Bunga pujaan ibu pertiwi
Berseri tiada pandang semi
Itulah seakan kamu, lukisanmu
Tiada hilang oleh waktu

Kamu, aroma tubuhmu
T’lah tertinggal di sini
Semerbak dari kuntum-kuntum indahmu
Buat tersentak aku diriku
Seakan di masa kanak-kanakku

Ku rindu dipeluk manja segala lembut
Seperti yang t’lah mewangi darimu
Dan tak mampu berkata lain
Pada segenap indahmu
(Depok, Februari 2009)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline