Lihat ke Halaman Asli

Johan Wahyudi

TERVERIFIKASI

Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Mata Pena Temukan Mutiara di Desa

Diperbarui: 28 Oktober 2024   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tokoh masyarakat berfoto bersama dengan pengurus TBM Mata Pena (Dok: TBM Mata Pena)

Pada Minggu, 27 Oktober 2024, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Pena menutup rangkaian keliterasian dengan mengadakan kegiatan Aksi Literasi. Acara ini digelar di Aula Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Yaqin Rejosari Donoyudan Kalijambe Sragen. Kegiatan ini dihadiri Kepala Desa Donoyudan, Ketua Takmir Masjid Nurul Yaqin, Ketua RT, tokoh masyarakat, dan 100an anak-anak.

Ketua TBM Mata Pena, Johan Wahyudi, melaporkan, TBM Mata Pena lahir pada 30 Juli 2021. Dengan memanfaatkan halaman rumah, buku-buku koleksi pribadi dipajang di kotak-kotak buah. Setiap kotak berisi satu jenis buku. Semua orang boleh membaca buku dan meminjamnya secara gratis. Karena rumah itu dekat sekolah, anak-anak sering mengunjunginya. Momen anak-anak yang rajin membaca buku itu difoto dan di-posting ke media sosial.

Ketua TBM Mata Pena, Johan Wahyudi, menyampaikan laporan (Foto: Dok TBM Mata Pena)

Dari posting-an itulah, beragam komentar positif bermunculan. Banyak pihak mengapresiasi keberadaan TBM Mata Pena. Bahkan banyak wartawan memberitakan keberadaannya. Secara otomatis, TBM Mata Pena makin dikenal masyarakat luas. Dampaknya, banyak pihak menaruh perhatian. Ada yang menjadikannya sebagai tujuan studi banding. Ada juga yang memberikan bantuan buku-buku.

Pada Februari 2024, pemerintah memberikan bantuan kepada komunitas penggerak literasi. Caranya, komunitas itu mengirimkan proposal ke Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek. Pada Agustus 2024, pemerintah mengumumkan hasil seleksi komunitas literasi untuk diberikan bantuan. TBM Mata Pena menjadi salah satu komunitas yang lolos. Pada 27-30 Agustus 2024, TBM Mata Pena diundang ke Jakarta untuk mengikuti pembekalan.

Kepala Desa Donoyudan, Poniman, memberikan sambutan  (Foto: Dok TBM Mata Pena)

Pada Minggu, 6 Oktober 2024, TBM Mata Pena mulai mengadakan kegiatan perdana dan kedua, yaitu Diskusi Penggerak Literasi dan Motivasi Literasi bagi Anak Muda. Diskusi penggerak literasi dilakukan dengan mengundang para penggerak literasi di lingkungan sekitar, seperti pengelola perpustakaan desa, pustakawan sekolah, blogger, penulis dan lain-lain. Motivasi literasi mengundang Sholihah, penulis muda dan praktisi literasi, sebagai narasumber.

Pada Minggu, 13 Oktober 2024, TBM mengadakan kegiatan ketiga, yaitu Pelatihan Menulis Cerita. Kegiatan ini digelar di secretariat dengan menghadirkan Hamdani, penulis puluhan buku cerita dan wartawan, sebagai narasumber. Kegiatan ini diikuti puluhan anak-anak dari lingkungan sekitar. Usai pelatihan, anak-anak langsung mengikuti lomba menulis cerita.

Ketua Takmir Masjid Nurul Yaqin, H. Suyamto, memberikan sambutan  (Foto: Dok TBM Mata Pena)

Pada Sabtu, 26 Oktober 2024, TBM Mata Pena melanjutkan program kerjanya dengan menggelar Pelatihan Menulis Puisi. Kegiatan ini menghadirkan Djoko Sulaksono, dosen UNS Solo, sebagai narasumber yang diikuti 90 anak-anak. Kegiatan ini diadakan di aula MI Nurul Yaqin dengan pertimbangan cuaca. Setelah pelatihan, diadakan lomba cipta puisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline