Lihat ke Halaman Asli

Johan Wahyudi

TERVERIFIKASI

Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pembuktian di Perbatasan

Diperbarui: 27 Januari 2018   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan sepanjang 235 km menuju Entikong mulus dan sangat lebar (Foto: Pribadi)

Sering banget berseliweran informasi yang terkait dengan pembangunan infrastruktur. Ada yang bilang hoax, tetapi tak sedikit yang menyatakan bahwa informasi itu benar. Maka, diperlukan usaha untuk membuktikan kebenaran informasi itu. 

Salah satu informasi yang dibilang hoax adalah pembangunan Perbatasan Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong Kalimantan Barat. Benarkah semegah yang sering ditunjukkan media?

Saya berangkat dari Bandara Supadio Pontianak sekitar jam 12.00 WIB. Menurut teman yang mengantar saya, perjalanan ke Entikong akan membutuhkan waktu sekitar 5 jam. Jadi, kita akan tiba di PLBN Entikong sekitar jam 17.00.

Taman Garuda di Entikong yang supermegah (Foto: Pribadi)

Selama perjalanan, jalan sepanjang 235 km mulus-lus. Jika ada jalan rusak, itu semata adanya perbaikan. Ya, di beberapa ruas jalan memang sedang dilakukan perbaikan, baik pembangunan jembatan maupun pelebaran. 

Bahkan, sewaktu memasuki Kabupaten Sanggau, terlihat bangunan rumah di kanan-kiri jalan sedang dipugar. Ternyata, rumah-rumah itu menjadi objek pelebaran jalan. Praktis, jalan Pontianak - Entikong memiliki lebar tak kurang dari 10 meter.

Sepanjang jalan dikelilingi hutan sawit dan permukiman. Sepanjang hari, truk-truk lalu lalang mengangkut sawit. Sesekali ada truk trailer yang membawa bahan bangunan.

Petugas PLBN Entikong bekerja sangat giat hingga petang (Foto: Pribadi)

Masyarakat di sana sangat ramah saat menyambut tamu. Mereka senang bercerita terkait pembangunan. Bahkan, mereka sama sekali tak menyangka jika jalan ke Entikong yang berpuluh-puluh tahun rusak parah, sekarang jadi jalan mulus bak jalan tol.

Adalah Pak Nursalim. Beliau sudah 15 tahun tinggal di Entikong. Menurutnya, kondisi Entikong sangat maju dan masyarakatnya sangat senang menyaksikan kemajuan. Jika dahulu orang-orang Indonesia suka bepergian ke Malaysia untuk foto selfi, sekarang terbalik. Orang-orang Malaysia suka bepergian ke Indonesia untuk sekadar jajan atau tamasya.

Pak Nursalim dan masyarakat perbatasan sangat bangga dengan kondisi Entikong saat ini (Foto: Pribadi)

Dijelaskan olehnya, ada sekitar 20 pedagang seperti profesinya yang berjualan di sekitar PLBN Entikong. Semua pedagang diberikan semacam ID Card dan rompi pedagang. 

Dengan ID Carddan rompi itu, pedagang dapat berjualan ala online.Maksudnya, pedagang tidak perlu menjajakan dagangannya ala pedagang asongan ke taman di sekitar PLBN. Namun, pedagang cukup menerima pesanan yang dikirim lewat SMS atau WA. Keren, kan?

Banyak mobil Malaysia berseliweran menikmati Entikong (Foto: Pribadi)

Setiap tamu harus melaporkan diri kepada petugas sebelum masuk ke PLBN Entikong (Foto: Pribadi)

Menurut ceritanya, banyak fasilitas infrastruktur sedang dikebut penyelesaiannya. Selain gedung perkantoran yang sangat megah dan taman sangat indah yang sudah berdiri kokoh, sebentar lagi akan didirikan hotel, pusat perbelanjaan, taman, terminal, dan sarana prasarana lainnya. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline