Lihat ke Halaman Asli

Johan Wahyudi

TERVERIFIKASI

Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Tips Praktis Menulis Artikel di Media Cetak

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1384305222830831359

[caption id="attachment_301432" align="aligncenter" width="640" caption="Salah satu artikelku yang pernah dimuat di Suara Merdeka awal bulan lalu."][/caption]

Menyampaikan pendapat dapat dilakukan dengan dua cara, seperti lisan dan tulisan. Menyampaikan pendapat secara lisan dapat dilakukan dalam bentuk orasi, seperti demonstrasi dan pidato. Kelebihan metode ini adalah kecepatan pesan tersampaikan. Namun, metode ini memiliki kekurangan juga, seperti mudah dilupakan dan sering tidak ditanggapi dengan baik. Menyampaikan pendapat secara tulisan dapat dilakukan dalam beragam bentuk, seperti surat pembaca, berita, dan artikel. Surat pembaca ditulis sehubungan dengan informasi tertentu dan bersifat insidental. Berita ditulis oleh wartawan yang tentunya sangat terbatas untuk mencakup semua jenis informasi. Maka, artikel dapat dipilih untuk dijadikan media menyampaikan gagasan karena artikel memiliki beragam kelebihan.

Artikel memiliki tiga kelebihan, yaitu keilmuan, kebahasaan, dan penghargaan. Artikel sering ditulis oleh pakar atau ilmuwan sehingga artikel mengandung banyak pengetahuan yang sangat bermanfaat. Karena dimuat di media cetak, artikel harus menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Selain itu, artikel yang dimuat media cetak akan diberi imbalan atau penghargaan yang berbentuk honor. Besar-kecilnya honor ditentukan oleh jenis media dan jenis artikelnya. Jika dimuat media nasional, biasanya honor bisa mencapai di atas Rp500 ribu.

Dengan memerhatikan kelebihan artikel di atas, sebaiknya kita belajar menulis artikel. Artikel yang dimuat di media cetak sering disebut artikel ilmiah populer karena bersifat populer atau dikenal dalam waktu terbatas. Penulisan artikel ilmiah populer dapat dilakukan dengan 4 metode, yaitu metode rujukan, metode added values, definisi, dan analogi. Berikut penjelasan dan teknis penulisannya.

Metode Rujukan

Metode rujukan adalah cara pengembangan artikel dengan menggunakan rujukan tertentu. rujukan atau referensi itu dapat berasal dari media lain, baik media cetak maupun elektronik. Selain itu, rujukan dapat pula berasal dari hasil penelitian lembaga tertentu. Selanjutnya, rujukan itu digunakan dengan mencantumkan informasi sebagai kalimat pembuka artikel. Perhatikan contoh berikut.

Kompas.com (Selasa, 12 November 2013) memberitakan bencana angin topan Haiyan di Filipina. Menurut berita tersebut, kecepatan topan Haiyan diperkirakan maksimum mencapai 275 km/jam. Hingga Senin (11/11/2013), menurut Xin Hua, topan Haiyan sudah mencapai Vietnam dan menyebabkan korban jiwa bertambah setidaknya 13 orang.Topan tersebut masuk dalam kategori 5, artinya kecepatan badai mencapai 235 km/jam, sanggup menyebabkan kerusakan parah, mulai rumah roboh, pohon tumbang, dan gangguan pasokan listrik.

Metode Added Values

Metode added values adalah metode pengembangan dengan menyajikan suatu informasi yang dapat menjadi nilai tambah. Metode ini sering ditulis berdasarkan hasil riset atau pemgamatan. Selanjutnya, nilai tambah itu dibahas secara mendetail sehingga memberikan informasi baru bagi pembaga. Perhatikan contoh berikut.

Renang adalah olahraga paling baik untuk dikuasai oleh semua orang. Renang perlu dijadikan olahraga keluarga karena renang mengajarkan olah badan secara sempurna. Hal ini disebabkan olahraga renang mengharuskan perenang untuk menggerakkan semua organ tubuhnya. Kepala, tangan, dan kaki harus aktif bergerak agar tidak tenggelam. Maka, wajarlah atlet renang memiliki fisik yang sangat baik.

Metode Definisi

Metode definisi adalah metode penulisan artikel dengan menjelaskan pengertian tertentu di awal paragraf. Metode ini biasanya digunakan untuk menjelaskan istilah tertentu yang biasanya berasal dari judul artikel. Tentu ini bertujuan agar pembaca mudah memahami isi artikel setelah membaca pengertian atau definisi sebelumnya. Perhatikan contoh berikut.

Menulis adalah kegiatan menuangkan gagasan atau pikiran seseorang menjadi lambang grafika yang terbaca (Johan Wahyudi, 2013:3). Menulis merupakan upaya berkomunikasi secara pasif antara penulis dengan pembaca. Seorang penulis akan berusaha menuangkan segala ide di kepalanya secara runtut sehingga menjadi tulisan. Dari sanalah terjadi komunikasi antara penulis dengan pembaca.

Metode Analogi

Metode analogi adalah metode penulisan dengan menggunakan benda atau peristiwa tertentu sebagai simbol atau lambang untuk menyampaikan gagasan. Penggunaan lambang atau simbol itu bertujuan agar pembaca mudah memahami isi gagasan. Metode ini sering digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang rumit kepada pembaca karena keterbatasan cara untuk menjelaskannya. Perhatikan contoh berikut.

Roda harus berputar agar tujuan dapat dicapai. Jika roda berhenti berarti perjalanan pun terhenti. Meskipun jalanan kurang baik, roda harus berjalan meskipun tertatih-tatih. Entah disebabkan kerusakan jalan atau bahkan kerusakan mesin. Sedemikian halnya kehidupan. Hidup harus berjalan meskipun banyak masalah menimpa kita. Kita harus menjadikan masalah sebagai bahan bakar agar otak tetap berfungsi untuk digunakan berpikir.

----

Dalam rangka mengampanyekan budaya literasi atau baca-tulis, saya tak henti-hentinya mengajak teman-sahabat agar gemar menulis, baik langsung maupun tak langsung. Ajakan langsung dilakukan malalui beragam kegiatan seminar dan workshop kepenulisan. Ajakan tak langsung dilakukan melalui media sosial, seperti Kompasiana, Twitter, dan Facebook. Banyak sekali alasan terlontar sebagai jawaban atas ajakan itu. Rerata alasan itu disebabkan keterbatasan waktu, ketidakmahiran menulis, dan kekurangan referensi. Maka, saya pun berusaha membuat Fans Page sebagai Miniblog di Facebook. Bagi teman-teman yang berkeinginan untuk belajar menulis, saya mengundang teman-teman untuk berkunjung ke FP Guru Menulis. Mari kita saling belajar menulis agar menjadi penulis yang baik.

[caption id="attachment_301433" align="aligncenter" width="640" caption="Tampilan FP Guru Menulis"]

1384305281537383656

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline