[caption id="attachment_214779" align="aligncenter" width="607" caption="Kenangan bersama Pak Wisnu ketika berkunjung ke gubugku."][/caption]
Pernahkah kita mendapatkan hadiah dari kawan tercinta? Hadiah apa yang pernah diberikan kepada kita? Apa maksud dengan pemberian hadiah itu? Bagiku, hadiah adalah wujud perhatian dan kasih sayang orang lain kepada kita. Mustahil seseorang memberikan hadiah tanpa maksud. Dan hadiah adalah bentuk kepedulian karena kita dianggap layak untuk mendapatkan hadiah tersebut. Terlebih, hadiah itu dikirimkan kepada kita tanpa diketahui sebelumnya.
Beberapa waktu lalu, saya menyapa seorang sahabat yang juga kompasianer bernama Wisnu Susilo atau Pak WS-Thok melalui SMS.Di Kompasiana, beliau menggunakan pic atau tokoh wayang Wisnu sesuai dengan namanya. Menurutku, beliau termasuk kompasianer yang rajin menyapa sahabat melalui komentar nan santun. Atas kerajinan menyapa itulah, hubungan yang lumayan dekat terjalin. Bahkan, kami sering bertemu darat. Klimaks hubungan itu adalah kunjungan Pak WS ke gubugku nun jauh di Sragen pada 18 September 2010. Kisah kunjungan Pak WS ke gubugku dapat dibaca di artikelku yang berjudul Selamat Datang Sahabat.
Melalui SMS pula, Pak WS mengabarkan bahwa beliau bersama dengan istri akan menunaikan ibadah haji tahun ini. Beliau berdua akan berangkat ke Makkah pada 30 September 2012 dengan menggunakan Kloter 27 Depok, Jawa Barat. Sebuah berita yang teramat membahagiakan dan mengejutkan.
Pada kesempatan ini, saya mengajak teman-teman kompasianer untuk memberikan kado istimewa kepada Pak WS. Kado istimewa dimaksud tidak berbentuk harta benda ataupun pulsa. Namun, hadiah istimea itu adalah perhatian kita kepada Pak WS. Dan wujud perhatian itu adalah doa untuk beliau dan istri tercintanya. Caranya mudah sekali.
Saya mohon teman-teman berkenan menyampaikan doa itu melalui inbox di akunnya. Berikanlah support, dukungan, dan doa-doa kepadanya agar beliau dapat melaksanakan rukun dan sunat ibadah haji dengan baik. Teringat dengan firman Allah, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan.” Atas dasar itulah, mari kita mendoakan beliau agar dapat menyempurnakan rukun Islamnya dengan menunaikan ibadah haji.
Kompasiana bukanlah sekadar media sosial untuk sekadar menitipkan tulisan dan komentar. Sesungguhnya Kompasiana dapat digunakan untuk menjalin keakraban sehingga menumbuhkan sikap empati dan simpati antarkompasianer. Cukup banyak kompasianer telah mendapatkan banyak manfaat karena menjadi kompasianer. Kebermanfaatan itu dapat berwujud materi dan nonmateri. Materi didapatkan di kompasiana seperti mendapat hadiah atau honor dan juga menjadi pembicara berdasarkan kompetensinya. Keuntungan nonmateri dapat berwujud kemudahan mendapatkan ide dan pikiran baru serta hiburan dan pertemanan.
Ibarat sebuah keluarga, tentu kita akan merasakan sakit jika seorang anggota merasakan sakit. Namun, mestinya kita juga akan merasa bahagia jika beberapa anggota keluarga mendapatkan kebahagiaan. Meminjam ungkapan orang bijak, berbahagialah jika melihat orang lain bahagia dan merasa ikut susahlah jika melihat orang lain mengalami kesusahan. Terhadap Pak WS, tentu kita bersepakat bahwa keluarga beliau sedang mendapatkan kebahagiaan. Sepulang dari menunaikan ibadah haji, semoga sahabat kita ini dapat menjadi haji dan hajjah yang mabrur. Amin ya rabbal ‘alamin....
Teriring salam,
Link beliau: http://www.kompasiana.com/ws-thok
[caption id="attachment_214781" align="aligncenter" width="200" caption="Pic profile Pak Wisnu Susilo"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H