Lihat ke Halaman Asli

Johan Wahyudi

TERVERIFIKASI

Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Tips Mencari Penerbit

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besaran rezeki yang akan kaudapat berbanding lurus dengan usaha yang kaulakukan. Jika bersungguh-sungguh dan tak kenal lelah, insya Allah kamu akan mendapatkan rezeki melimpah. Dan itu pun berlaku sebaliknya. Kian malas seseorang maka rezeki juga enggan untuk menghampirimu. Nasihat bijak yang menjadi inspirasiku untuk menorehkan tulisan siangku: Tips Mencari Penerbit.

Sebelum memulai menuliskannya, saya mohon maaf kepada rekan-rekan. Sebelum bertemu dan dipercaya untuk menulis naskah buku, sungguh saya mengalami kesulitan yang luar biasa banyaknya. Halangan dan rintangan silih berganti menghambat lajuku untuk menjadi penulis buku. Sejujur-jujurnya saya katakan bahwa semua raihan yang tergenggam di tanganku berasal dari kerja keras. Tidak ada satu pun raihan itu karena dibantu pihak kedua, kecuali Allah.

Naskah ditolak penerbit itu sudah terjadi dan terlalu sering saya alami. Namun, penolakan itu tidak menghambat keinginanku untuk menjadi penulis buku. Justru saya tercambuk untuk terus berjuang agar naskahku diterbitkan. Oleh karena itu, saya berharap agar teman-teman tidak berkecil hati jika mengalami hambatan. Semua akan berhasil jika teman-teman mempunyai tekad kuat untuk menjadi penulis buku. Yakinlah bahwa Tuhan akan memberikan kemudahan  bersama dengan kesulitan yang teman-teman alami.

Di sinilah gunanya pertemanan di kompasiana. Kita bisa berbagi pengalaman. Kita bisa saling berbagi perhatian dan ilmu. Satu belajar dan satunya pun belajar. Saling belajar dan mempelajari merupakan sikap sejati penulis sejati. Di atas langit masih ada langit, buat apa kita perlu bersombong diri? Sejatinya penulis sejati mempunyai reseptivitas kritikan yang sangat baik. Penulis sejati tidak boleh mudah marah, apalagi memaki dan menulis umpatan atau cemoohan meskipun kadang ejekan itu sudah melebihi kesantunan.

Baiklah, saya akan menuliskan pengalamanku ketika mencari penerbit. Saya mempunyai tiga tips ketika saya mencari penerbit. Ketiganya adalah membaca iklan, membaca buku, dan membuka google. Berikut penjelasanku.

Tips 1: Membaca Iklan

Banyak penerbit memasang iklan untuk mencari naskah-naskah yang akan diterbitkan. Selain itu, penerbit juga sering mencari editor atau penyunting naskah. Nah, informasi itu jangan disia-siakan. Anda harus menghubungi penerbit itu. Tanyakanlah jenis naskah yang diinginkan. Jika mencari penerbit, cobalah Anda bertanya tentang jenis buku yang diterbitkan penerbit itu. Saya menggunakan tips ini ketika menghubungi CV Aviva Klaten Jawa Tengah untuk menerbitkan 15 modulku. Alhamdulillah, semua berhasil diterbitkan!

Tips 2: Membaca Buku

Anda pasti mempunyai buku. Maka, cobalah Anda membaca halaman sampul bagian dalam. Di dalam cover atau sampul dalam pasti terdapat alamat penerbit. Cobalah Anda menghubunginya melalui telepon jika ada nomornya. Jika tidak tersedia, pasti Anda akan menemukan alamat emailnya. Nah, tawarkanlah naskah yang Anda miliki melalui email. Cukup kirimkan judul dan daftar isi naskah buku Anda. Saya menggunakan tips ini ketika menghubungi Balai Pustaka Jakarta untuk menawarkan modul Calistungku. Alhamdulillah, naskah itu diterima.

Tips 3: Membuka Google

Kemajuan teknologi memberikan dampak positif yang luar biasa. Kita tinggal mengetikkan informasi yang dibutuhkan. Maka, ini sungguh menjadi kemudahan bagi Anda yang ingin mencari penerbit. Cukup dengan mengetik nama penerbit, google langsung akan memberikan semua informasi tentang penerbit itu. Jika Anda belum mengenal nama penerbit, ketik saja Ikatan Penerbit Indonesia atau IKAPI. Berjibun informasi dapat ditemukan di sana.

Jadi, terlalu banyak hambatan akan menghadang Anda untuk menjadi penulis buku. Namun, Anda akan menemukan kebahagiaan yang luar biasa jika Anda bekerja keras. Sebaiknya Anda tidak suka merepotkan orang lain untuk mendapatkan keberhasilan. Kita belum bersungguh-sungguh tetapi kita sering bersungut-sungut karena tidak dibantu orang lain. Keberhasilan itu bagi kita dan bukan orang lain, lalu mengapa kita suka meminta tolong? Alangkah baiknya jika kita gemar memberi pertolongan seraya memandirikan peminta tolong. Nasihat Nabiku: Berikanlah umpan dan jangan kauberikan ikan.

Mudah-mudahan tips ini bermanfaat. Saya sangat berharap teman-teman berusaha lebih keras lagi jika memang ingin menjadi penulis buku. Saya “membaca” potensi teman-teman sebagai calon penulis luar biasa. Semoga cita-cita itu cepat tercapai secepat teman-teman merespon tips ini. Amin. Terima kasih.

Selamat Sore

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline