Lihat ke Halaman Asli

Johan Wahyudi

TERVERIFIKASI

Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Bagaimanakah Meningkatkan Mutu Tulisan?

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis adalah kegiatan nonlinear yang berarti bahwa penulis akan mengulang-ulang tulisannya secara berbeda meskipun bertopik yang sama. Penulis hanya berusaha menyempurnakan kekurangan demi kekurangannya seraya menambah-mengurangi bagian-bagian yang dianggapnya kurang pantas. Tulisan pagiku: Tips Meningkatkan Mutu Tulisan.

Semalaman, saya sedang merevisi tiga bukuku. Penerbit memintaku agar melakukan revisi untuk meng-up date sumber-sumber terbaru sehingga dapat menyelaraskan keilmuan dan informasi. Atas permintaan itu, saya berusaha melakukan revisi dengan melakukan beberapa perbaikan. Saya melakukan tiga macam perbaikan, yaitu perbaikan sumber tulisan, perbaikan sistematika, dan perbaikan bahasa.

Perbaikan 1: Sumber Tulisan

Karena bukuku termasuk kategori buku teks, saya berusaha mengganti sumber-sumber rujukan dengan berita-berita terbaru. Saya menghilangkan sumber rujukan lama dan menggantinya dengan sumber terbaru. Tentunya saya bertujuan agar pengguna bukuku merasa terakomodasi kritikan dan informasinya. Sebagai penghargaanku, saya pun menggunakan beberapa tulisan milik kompasianer sebagai rujukan. Untuk pengutipan tulisan kompasianer, saya akan menuliskannya tersendiri.

Perbaikan 2: Sistematika

Melalui petunjuk editor, saya mendapat beberapa masukan dari pengguna bukuku. Mereka merasa kurang nyaman dengan sistematika tulisan. Mereka mengusulkan agar saya mengubah sistematika penyampaian materi sehingga pengguna buku tidak merasa terganggu karena terjadinya perulangan-perulangan materi. Saya menampilkan perubahan yang cukup signifikan sehingga buku revisi ini akan terkesan sebagai buku baru lagi.

Perbaikan 3: Bahasa

Saya pun membenahi bahasanya. Saya berusaha menghilangkan penggunaan kosakata asing dan menggantinya dengan kosakata bahasa Indonesia. Untuk mewujudkan itu, saya menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Bahasa Inggris sebagai referensi. Kosakata asing terasa mengganggu pemahaman isi buku. Oleh karena itu, saya sering membolak-balik kamus besar itu sekadar bertujuan untuk menemukan kesamaan makna.

Alhamdulillah, semalaman saya berhasil merampungkan sebuah buku teks. Mudah-mudahan buku edisi revisi ini semakin diterima pengguna. Tentunya saya berharap peningkatan mutu buku ini mendongkrak penjualannya. Saya telah berusaha keras memberikan tulisan terbaikku. Tentunya saya teramat berharap agar bukuku dapat berkontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan negeriku.

Demikianlah caraku memerbaiki tulisan. Semoga sekadar coretan ini berguna bagi diri dan pembaca yang berkeinginan untuk menjadi penulis buku. Amin. Terima kasih.

Selamat Pagi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline