Lihat ke Halaman Asli

Johan Wahyudi

TERVERIFIKASI

Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Memilih Sekolah Berkualitas

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_118256" align="aligncenter" width="645" caption="Sekolah yang berkualitas dibuktikan oleh tiga hal: kualitas alumni, kualitas guru, dan kualitas sarana."][/caption]

Dalam minggu-minggu ini, Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akan dimulai. Bagi orang tua yang mempunyai anak usia sekolah, tentu ia akan berusaha mencarikan sekolah bagi anaknya. Sebaik-baik bekal adalah ilmu. Maka, berikanlah bekal itu meskipun tertatih mencarikan biaya baginya.

Mencari sekolah berkualitas tentu tidak mudah. Sekolah berkualitas pasti mempunyai disiplin tinggi dalam mendidik peseerta didiknya. Di samping itu, sekolah berkualitas tentu sangat memperhatikan masukan atau kritikan dari orang tua peserta didik. Diperlukan kejelian agar orang tua tidak bertindak bak membeli kucing dalam karung. Oleh karena itu, saya akan berbagi tiga tips untuk mencari sekolah yang berkualitas. Ketiganya adalah kualitas alumni, kualitas guru, dan kualitas sarana.

Tips 1: Kualitas Alumni

Sekolah yang berkualitas pasti mehghasilkan alumni yang berkualitas pula. Oleh karena itu, ini sebaiknya menjadi pertimbangan paling utama. Tanyakanlah kepada pengelola sekolah tentang kualitas alumni. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan seperti: Apakah alumni sudah bekerja? Apakah alumni diterima di lembaga pendidikan selanjutnya pada sekolah/ kampus yang berkualitas? Apakah tersedia jaringan komunikasi alumni? Dan seterusnya. Jika sekolah enggan memberikan informasi, menurutku, sebaiknya sekolah itu tidak dipilih.

Tips 2: Kualitas Guru

Sekolah berkualitas pasti mempunyai tim pengajar yang berkualitas pula. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua menanyakan kualitas guru. Guru adalah narasumber untuk mendapatkan ilmu. Guru adalah pembimbing bagi peserta didik. Dan guru adalah orang tua ketika berada di sekolah. Orang tua harus ceriwis alias greteh bertanya tentang kualitas guru. Pertanyaan-pertanyaan dapat diajukan seperti: Apakah semua guru sudah bergelar sarjana? Apakah guru-guru pernah menjadi guru teladan? Apakah guru-guru sudah mengajar peserta didik berdasarkan disiplin ilmunya? Dan seterusnya.

Tips 3: Kualitas Sarana

Sekolah yang berkualitas tentu didukung oleh sarana yang berkualitas pula. Sarana-sarana itu dapat berbentuk bangunan/ gedung dan sarana penunjang. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua mengamati lingkungan sekolah untuk mengetahui kelengkapan sarana. Ingat, kita akan menitipkan anak kita selama 3-6 tahun. Bukan waktu yang pendek. Lihatlah ruang kelasnya. Lihatlah ruang perpustakaannya. Lihatlah laboratoriumnya. Lihatlah kantinnya. Dan seterusnya.

Ada dua hal yang perlu mendapat perhatian dari orang tua: sebaiknya dana dan status tidak menjadi pertimbangan. Sekolah berkualitas tentu didukung oleh kebutuhan biaya yang besar pula. Menurutku, jarang tersedia ada sekolah murah berkualitas. Selain itu, status sekolah sebaiknya ditanggalkan. Sekolah negeri tidak selalu baik. Sebaliknya, sekolah swasta tidak selalu jelek. Biasanya sekolah negeri justru sering tertinggal karena guru-gurunya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) jika dibandingkan guru sekolah swasta. Di sekolah swasta, guru-gurunya dituntut untuk kreatif dan inovatif. Pemberian reward sangat berpengaruh terhadap pencapaian kariernya. Perhatian manajemen pun sangat baik. Maka, sebaiknya orang tua tidak lagi menjadikan status sekolah sebagai alasan.

Demikian tips pagiku. Semoga bermanfaat. Amin. Selamat mencarikan sekolah bagi putra-putri Anda.

Selamat Pagi

Sumber gambar: SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline