Lihat ke Halaman Asli

Johan Wahyudi

TERVERIFIKASI

Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Stop Iklan Rokok: Dari Sosial Media ke Bisnis Media?

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sebuah media tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi semata. Menurutku, sebuah media justru lebih berfungsi sebagai pelaku perubahan (agent of change). Dengan kekuatan pengaruh yang dimilikinya, media akan mampu mewarnai masyarakat pembacanya. Maka, masyarakat pun menjadi terdidik. Dan di sinilah manfaat utama media: meningkatkan mutu pendidikan!

Namun, kita tentu tak dapat membayangkan sebuah peristiwa yang tragis dan memilukan jika sebuah media telah berubah arah. Pada awalnya, media menjadi citizen journalism atau jurnalisme masyarakat. Setiap warga berhak untuk menyampaikan dan menerima informasi. Masyarakat menghendaki informasi sebagai oleh-oleh dari pengembaraannya. Tak tahunya, masyarakat mungkin menjadi kecewa karena satu hal: perubahan fungsi.

Tulisan Ibu Sri Endang Susetiawati telah membuatku merenung lebih dalam. Tulisan berjudul Kompasiana Pasang Iklan Rokok, Maaf Saya Cuti Posting Tulisan benar-benar mampu menggetarkan hati dan pikiranku. Apakah sebuah media sebesar Kompasiana telah berubah menjadi Bisnis Media? Tampilan iklan rokok di head kompasiana begitu mencolok mata pembaca. Tulisan yang tentu mempunyai kekuatan untuk mengarahkan dan menyarankan pembaca agar berminat mengikuti ajakan isi iklan. Aduh, alamaaakkk……!!!!

Dalam berbagai kesempatan, aku sering menggunakan kompasiana sebagai media pengajaran. Aku suka menggunakan kompasiana karena beragam konten yang tinggal pilih. Semua tersedia di sini. Jadi, aku diuntungkan karena aku menjadi lebih mudah untuk mencari bahan pembelajaran. Dan itu pun terlihat membahagiakan dan menggembirakan anak didikku. Mereka begitu suka dengan unduhan tulisan dari kompasiana. Bahkan, para peserta didik pun suka berkunjung ke kompasiana. Aku sering meminta mereka agar suka singgah atau mengunjungi kompasiana. Untuk apa? Tentu saja mencari ilmu yang bermanfaat baginya.

Namun, kini aku mengkhawatirkan kunjungan mereka ke kompasiana. Mengapa? Karena kompasiana menayangkan iklan rokok! Iklan itu setidak-tidaknya tentu berpengaruh terhadap kejiwaan dan pikiran anak didikku. Mereka pasti membaca tulisan itu. Pada akhirnya, aku mengkhawatirkan mereka untuk mengikuti ajakan iklan itu. Ini menjadi kekhawatiran terbesarku!

Tentunya admin sudah berpikir panjang tentang kebijakan penayangan iklan rokok itu. Tentunya admin juga sudah membaca data verifikasi kompasianer. Berdasarkan informasi dari lapakku, aku menduga bahwa banyak kompasianer berasal dari dunia pendidikan: guru, dosen, mahasiswa, siswa, dan juga orang tua. Dengan pertimbangan itu, apakah admin tidak mempertimbangkan setiap iklan yang akan ditayangkan?

Tidak susah jika admin ingin mencari iklan. Dengan kekuatan media ini, admin justru akan dibingungkan oleh beragam penawaran dari perusahaan dan atau produsen. Mungkin pertimbangan besaran biaya dijadikan pertimbangan utama admin. Bukankah kompasiana menjadi bagian dari sebuah perusahaan besar? Setahuku, perusahaan itu pasti berorientasi profit alias keuntungan materi. Kalau sudah begini, kami, para kompasianer, hanya berharap agar admin menggunakan nuraninya untuk menerima setiap iklan yang akan ditayangkan.

Demikian tulisan siangku. Semoga tulisan ini menyadarkan diri, pembaca, dan terkhusus admin untuk memilah dan memilih iklan yang baik bagi semua pihak. Amin. Terima kasih.

Selamat Siang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline