Carilah ilmu meskipun harus pergi ke Jakarta. Begitulah ungkapan paling tepat untuk menggambarkan semangat belajar. Demi mencari ilmu, kita harus berani dan memberanikan diri untuk berkorban segalanya: waktu, biaya, pikiran, tenaga, dan keluarga. Maksudnya, meninggalkan keluarga demi urusan mencari ilmu. Dan itu pun saya melakukannya.
Sebagai lanjutan dari tulisan ini, saya akan melaporkan kunjungan ke Jakarta. Saya dan rombongan sejumlah 12 mahasiswa dan seorang dosen pembimbing memulai kegiatan itu sejak kemarin (Senin, 13 Desember 2010).
Kami berkumpul di pool bus sekitar jam 15.00. Alhamdulillah, perjalanan terasa lancar dan tidak mengalami hambatan. Cuaca sangat bersahabat dan tidak diguyur hujan. Teramat kami syukuri kondisi ini.
Sekitar jam 06.00, kami tiba di Terminal Rawamangun Jakarta. Kami melanjutkan perjalanan ke Wisma Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan naik taksi. Tak terasa, kami pun tiba di penginapan.
Kami hanya bermaksud transit saja. Kami hanya menumpang mandi dan berdandan. Selanjutnya, kami langsung menuju ke Program Studi Pendidikan Bahasa Pascasarjana UNJ. Kami diterima Ketua Prodi, Prof. Dr. Emzir, M.Pd. Beliau dan staf menerima kami dengan penuh keramahan.
Kami diterima di Ruang Sidang. Lalu, kami pun menerima penjelasan berkenaan dengan Prodi PB. Mendengar penjelasannya, kami – khususnya saya – terkagum. Mengapa? Karena banyak dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berasal dari kampus itu.
Saya dibuat kerasantinggal di Jakarta karena ditemani oleh sahabatku tercinta: omjay. Orang besar ini sudah menghubungi saya sejak kemarin. Sepertinya, orang besar ini memantau setiap perkembangan diriku. Dan saya diberi kesempatan menulis ini di kantornya. Makasih, Omjay. Tunggu laporan berikut, ya.
Semoga laporan ini bermanfaat. Amin. Terima kasih!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H