Lihat ke Halaman Asli

Johan Wahyudi

TERVERIFIKASI

Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Restoran 3 Huruf

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_153951" align="alignleft" width="300" caption="Lik Kusnari sedang menyajikan segelas jahe hangat"][/caption]

Di kampungku, tepatnya sebelah barat devie.net, ada sebuah warung makan sederhana. Masyarakat kampungku menyebutnya restoran 3 huruf alias hik. Iya, sebuah warung yang menyajikan beragam menu kampong. Nasi kucing, tempe bacem, tempe goring, tahu bacem, tahu goreng, pisang goreng ketela goring, belalang goreng dan lain-lain. Pokoknya, menu khas kampong.

Yang menonjol dan menjadi ciri khas hik ini adalah sajian jahe hangat. Sajian minuman ini sangat digemari masyarakat kampungku. Ini disebabkan jahe hangat ini memang lain daripada yang lain. Benar-benar istimewa. Apa sih keistimewaannya?

Jahe yang masih utuh dan mentah dibakar. Lalu, kulitnya dikelupas. Usai itu, jahe digepuk dengan palu dari kayu. Ingat, jahe tidak boleh terlalu hancur.

[caption id="attachment_153953" align="alignleft" width="300" caption="Segelas jahe hangat seharga Rp 1.500"][/caption]

Jahe yang telah digepuk tadi dimasukkan ke gelas. Masukkan gula jawa atau gula merah. Tuangkan air panas yang mendidih. Tak berapa lama, air di gelas akan berubah warna menjadi kecoklatan atau kemerahan. Nah, itu pertanda wedang jahe siap disajikan.

Begitu rumitnya menyajikan segelas jahe hangat. Itu tak sebanding dengan harganya. Bayangkan saja. Segelas besar wedang jahe itu hanya seherga Rp 1.500. Wouw, murah sekali, kan?

[caption id="attachment_153955" align="alignleft" width="300" caption="Sajian khas hik"][/caption] Seperti malam tadi. Usai mem-posting tulisan berjudul Awal Menjadi Penulis, saya singgah untuk mencicipi segelas jahe hangat. Dengan uang Rp 5.000, perutku sudah  cukup kenyang. Agar disayang istri, tak lupa kubawakan jahe hangat juga. Sesampai di rumah, ya pembaca kompasiana tentu sudah bisa menebak, hadiah apa yang diberikan istri tercinta? Ayo, tebak! (www.gurumenulisbuku.blogspot.com)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline