Lihat ke Halaman Asli

Johan Kelvin

Mahasiswa

Keberagaman Kepemimpinan dalam Lintas Budaya Organisasi

Diperbarui: 16 Agustus 2021   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam teori kepemimpinan dalam setiap masa terus mengalami perkembangan dan pengujian dalam suatu budaya sehingga dapat dipahami apa penyebab timbulnya suatu masalah utama mengenai sejauh mana teori tersebut dapat digeneralisasikan dalam budaya yang berbeda-beda.

Ada 3 subjek yang terkait dengan Kepemimpinan, yaitu :
1) Pengelolaan keanekaragaman dalam kepemimpinan

2) Kepemimpinan lintas budaya

3) Gender dalam kepemimpinan

Subjek pertama mengenai pengelolaan keanekaragaman dalam kepemimpinan yang mana untuk melihat bagaimana peran pemimpin dalam membangun keefektivitasan bagi suatu organisasi

Subjek kedua mengenai kepemimpinan lintas budaya yang bertujuan melihat bagaimana budaya dapat berbagai cara mempengaruhi pemimpin dan pengikut dalam suatu organisasi yang sedang dijalankannya.

Subjek ketiga yaitu mengenai peran gender dalam kepemimpinan di organisasi yang bertujuan untuk melihat bagaimana budaya dalam sering kali diulas dalam perilaku atau keterampilan dalam pemimpin tersebut.


Pengaruh keberagaman pemimpin dalam lintas budaya

Lintas budaya yang beragam merupakan cara perilaku oleh seorang pemimpin dalam mengeksporasi caranya dalam menjalankan suatu organisasi yang akan berdampak pada efektivitas organisasi tersebut. Nilai-nilai dan tradisi budaya yang sudah turun temurun seudah melekat pada diri seorang pemimpin dalam menjalankan sikap dan perilaku pemimpin. Sehingga diperlukan luar lingkup upaya memahami adanya perbedaan budaya untuk memudahkan serta memfasilitasi upaya kolektif dan individu tersebut dalam mencapai tujuan organisasi.

Diluar dari pada itu, perilaku kepemimpinan itu sendiri juga dapat mempengaruhi oleh suatu jenis organisasi dan karakteristik posisi manejerial serta jenis industri.

Dalam konteks budaya perkantoran, dapat diimpelemtasikan memiliki budaya Kerja pada suatu organisasi yang dapat merefeksikan kepiminan di dalamnnya. Seperti, di perkantoran mempunyai prinsip budaya kerja "Budaya Tepat Waktu" Tepat kinerja. Budaya kerja tersebut telah memberikan kebebasan yang dilakukan kepada pegawai untuk dapat memberikan peluang dalam mengembangkan ide dan kebiasaan yang bersifat fleksibel, agar dapat memotivasi pegawai untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline