Lihat ke Halaman Asli

Johanis Malingkas

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Mari Menanam Jabon

Diperbarui: 4 Juli 2015   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pohon jabon (kompas.com)

Menanam Jabon menjadi salah satu aktivitas yang diperlukan dalam upaya menyediakan bahan baku perkayuan yang menjadi kebutuhan lokal, nasional maupun internasional. Kayu Jabon memiliki prospek ke depan dan dapat dijadikan lahan bisnis petani yang cukup menjanjikan. Kebutuhan masyarakat lokal terutama para pengusaha mebel terhadap bahan baku kayu terus meningkat seiring dengan kebutuhan akan produksi mebel akibat menjamurnya usaha pengembangan perumahan rakyat di daerah.

Disisi lain dengan meningkatnya usaha penebangan liar berarti menyempitnya lahan hutan dan menipisnya persediaan perkayuan sehingga diperlukan program budidaya penanaman pohon yang menghasilkan bahan perkayuan. Belum lagi dengan kebutuhan pasar ekspor ke luar negeri, sehingga sudah saatnya di galakkan pembudidayaan tanaman pohon di Indonesia, termasuk di provinsi Sulawesi Utara.

Keunggulan Kayu Jabon: Jabon sekarang menjadi sangat populer, banyak sekali penyebab kepopuleran jabon diantaranya harga jual yang bagus, masa panen yang lebih cepat, industri penyerap yang lebih luas, dan lain sebagainya. Akan tetapi yang lebih penting dari itu semua adalah “beralihnya para petani sengon ke jabon” beralihnya petani jabon ke sengon sungguh membuat tumbuhan jabon ini sangat populer. Kenapa para petani sengon beralih ke jabon? Sebenarnya harga kayu sengon masih bagus, akan tetapi akhir-akhir ini tumbuhan sengon punya penyakit baru yang disebut tumor sengon / seperti tumor karat, inilah penyebab utama beralihnya petani sengon ke kayu jabon, (info lengkap)

Profil tanaman Jabon - Athocephalus Cadamba: Karakter tanaman-tanaman kayu keras yang dapat tumbuh sangat cepat. Lingkar batang pada usia 6 (enam) tahun bisa mencapai di atas 40-50 cm. Jabon cepat tumbuh pada umur 4—6 tahun dan Mencapai usia optimal panen pada usia 10-15 tahun. Usia 5-6 th sudah dapat dipanen. Pertumbuhan diameter pohon antara 5-10 cm/tahun Kelas Kayu Kelas Keras: III Kelas Awet : V (info lengkap)

Profile: Jabon adalah Tanaman Kayu Keras yang cepat tumbuh, Tanaman yang termasuk famili Rubiaceae ini tumbuh baik pada ketinggian 0 – 1 000 m dpl, pada jenis tanah lempung, podsolik cokelat, dan aluvial lembab yang yang umumnya terdapat di sepanjang sungai yang beraerasi baik. Jabon adalah jenis pohon cahaya (light-demander) yang cepat tumbuh. Pada umur 3 tahun tingginya dapat mencapai 9 m dengan diameter 11 cm. Pada usia 5-6 tahun lingkar batangnya bisa 40 sampai 50 cm, diameter Pertumbuhan antara 5-10 cm/tahun. Di alam bebas, pohon Jabon pernah ditemukan mencapai tinggi 45 m dengan diameter lebih dari 100 cm. (info lengkap)

Pengenalan Jenis Kayu: Manfaat Pengenalan Jenis Kayu. Kegiatan penentuan jenis kayu (identifikasi jenis kayu) merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan pengujian dalam arti luas yaitu menentukan jenis kayu, mengukur dimensi kayu untuk mendapatkan volume serta menetapkan mutu. Penentuan jenis kayu pada hakekatnya bukan hanya sekedar untuk memenuhi persyaratan dalam pelaksanaan pengujian saja, namun amat penting artinya bagi semua pihak baik bagi pemerintah, pihak produsen maupun pihak konsumen. Terkait dengan kepentingan pemerintah, penentuan jenis kayu berperan penting dalam menentukan besarnya pungutan negara (PSDH dan DR) yang dikenakan. Pungutan pemerintah tersebut selain didasarkan atas wilayah asal kayu, juga didasarkan atas jenis kayu. Disamping secara langsung terkait dengan kepentingan pemerintah, penentuan jenis kayu memegang peranan penting dalam upaya ikut serta mencegah penyimpangan dimana suatu jenis kayu yang dilarang untuk ditebang/dipasarkan, diperdagangkan secara bebas dengan menggunakan nama lain. (info lengkap)

Pemisahan Biji Jabon dari buahnya: Jabon berbuah setahun sekali. Musim berbungannya pada bulan Januari - Juni dan buah masak pada bulan Juli - Agustus. 1 kg buah jabon (setara dengan 33 buah Jabon). Pada umumnya biji jabon di bagi dalam 3 Grade, yaitu Grade A,B,C. Grade yang paling baik adalah Grade A karena biji Grade A adalah biji murni, daya tumbuh mencapai 99%.  untuk mendapatkan 1 kg biji Grade A dibutuhkan 20 kg buah jabon, dengan kualifikasi menghasilkan 13 kg jantung buah (dibuang), 6 kg Grade C, 3 kg Grade B, dan hanya 1 kg Grade A cara memisahkan biji dari buah.2 cara pemisahan biji dari buah: 1. Pemisahan basah     * Rendam buah jabon masak, selama 12 jam dalam baskom atau hingga daging buah lunak.     * Remas buah hingga hancur, biji jabon yang baik akan berkumpul di dasar baskom     * Buang biji yang terapung (biji kosong).     * Biji yang didasar baskom di saring dengan saringan yang kerapatan lubangnya 0.5 sampai 1 mm.     * Kemudian kering anginkan biji, setelah kering simpan dalam plastik kedap udara. (info lengkap)

Asumsi Biaya Budidaya Pohon Jabon: Investasi Usaha Hutan Tanaman Jabon sebagai pelaku penyedia bahan baku tanamanan industri pada kebutuhan industri-industri pengolahan kayu, kertas maupun industri pengolahan yang bersumber dari bahan baku kayu merupakan langkah bijak, dapat memberikan harapan kesejahteraan yang cerah dengan sumber pendapatan/ profit yang tinggi. Jabon merupakan satu diantara kayu unggulan dimana pada saat ini dan untuk kedepannya Jabon diandalkan sebagai bahan baku dalam perindustrian kayu, karena Jabon memiliki keunggulan dibangdingkan kayu unggulan lainnya, baik dari pertumbuhan, struktur, maupun mutu kayunya, dan dari sisi ekonomisnya, pohon jabon juga dapat dipanen dengan cepat, mudah dirawat, dan harganya juga bernilai tinggi. Kebutuhan kayu Jabon akan terus meningkat akibat efek dari kebijakan pemerintah, tentang pelarangan penebangan kayu dari hutan alam, namun disamping itu sisi baiknya, Pemerintah Menerbitkan PP No.6 Tahun 2007 tentang HTR Hutan Tanaman Rakyat, terutama salah satunya adalah HTR Pola mandiri , untuk jenis tanaman masyarakat diberi kebebasan dalam memilih, namun disarankan tanaman yang mempunyai daur (umur) pendek 8 tahun, memiliki nilai ekonomi tinggi serta mudah dalam pemasarannya, pemerintah juga dapat membantu mengatur mekanisme pemasaran dengan pengusaha perkayuan, tentu dalam hal ini adalah sebuah Nuasa baru dalam tata kelola hutan di indonesia , dimana pemerintah pasti melandasinya dengan niat baik bagi kesejahteraan Rakyat, Perubahan yang patut disambut dengan gembira. Budidaya Jabon merupakan pilihan yang tepat dilihat dari segala sisi kelebihannya, maka bisa dikatakan kita telah menjadi pelaku sebagai penyedia kebutuhan bahan baku bagi industri kayu. Asumsi Biaya Budidaya Jabon Per 1 Hektar : 625 pohon dengan masa panen 5-6 tahun, diameter kayu 40-50 cm dengan tinggi 12 meter menghasilkan kayu kurang lebih 500-600 meter kubik. Andaikan harga per kubik Rp.1.3 juta maka alan diperoleh hasil 550 m3 x Rp.1.3 juta = Rp. 715 juta per hektar.

Nah, khususnya petani di daerah Sulawesi Utara yang ingin membudidayakan tanaman jabon dapat membeli bibit tanaman ini di desa Tembikar Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa. Di desa ini ada kelompok petani pembibitan tanaman jabon yang dibina Bapak Benny Josua Mamoto. Harga bibit bervariasi antara Rp.25.000 - Rp.50.000.- Info yang diperoleh tanaman Jabon ini sedang dikembangkan di kaki gunung Klabat di lahan bernama Toka, Airmadidi Minut oleh Bapak Ronald Tontey dengan menanam sekitar 6.000 pohon sejak tahun 2012 lalu.

Ayolah...mari menanam Jabon.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline