Lihat ke Halaman Asli

Johanis Malingkas

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Memberi dan Menerima Hampers Lebaran, Kenapa Tidak?

Diperbarui: 24 April 2022   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampers Lebaran.|Freepik via parapuan.co

Memberi dan menerima Hampers Lebaran menjadi fenomena tren dikala jelang perayaan hari raya Idul Fitri. Sudahkah Anda mengirim atau memberi hampers tahun ini? Ataukah sudahkan Anda menerima nya di rumah?

Jawabannya hanya Anda yang tahu!

Tradisi yang tren jelang hari Lebaran

Setiap tahun jelang hari raya Idul Fitri akan terlihat fenomena memberi dan menerima sebuah paket yang dikenal dengan istilah hampers. Ini istilah asing yang bermakna sebagai paket kiriman dalam sebuah keranjang yang telah dihias cantik. Hampers mirip istilah parcel (parsel) yang dibedakan dalam bentuk paketnya.

Paket parsel ini nampak dikemas dalam bentuk rapi terbungkus artinya isinya tak terlihat dari luar. Hampers dikemas dalam sebuah keranjang terbuat dari rotan sehingga isinya dapat terlihat dari luar (transparan).

hampers lebaran (Sumber: Kompas.com)

Fenomena memberi dan menerima hampers ini saya anggap sebagai suatu aktivitas yang memiliki nilai sosial dan ekonomi/bisnis. Hampers lebaran menjadi sarana menciptakan suasana jalinan rasa persaudaraan dan kekeluargaan. Antara pihak pengirim dan penerima akan merasakan senang dan bahagia dalam hatinya yang tidak dapat dinilai dengan materi. 

Disisi lain, fenomena ini akan menghadirkan pribadi atau kelompok bisnis, mereka yang berjiwa wirausaha akan mendapatkan kesempatan dan peluang berwirausaha di bidang pengadaan dan produksi hampers lebaran. Sekaligus akan menggairakan usaha jasa pengiriman barang yang akan mendapatkan penghasilan tambahan dari kegiatan pengirimannya.

Problematik.

Tidak semua orang akan merasakan nuansa mengirim atau memberi dan menerima paket hampers lebaran. Masalah pandemi covid-19 yang melanda selama dua tahun ini berdampak terhadap kesehatan dan penghasilan keluarga yang terbatas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline