Kehadiran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menimbulkan polemik. Beberapa kelembagaan penelitian seperti LIPI, BPPT, LAPAN dan BATAN yang sudah eksis dan berperan dalam pembangunan penelitian di Indonesia seakan akan tersaingi. Kemungkinan kelembagaan yang ada ini akan melebur diri dalam satu badan yaitu BRIN.
Ilmuwan di negeri ini ikut bersuara menanggapi kehadiran BRIN. Muncul pendapat pro dan kontra. Bahkan pihak BPPT melakukan demo memperjuangkan nasib peneliti dan staf yang menduga akan diberhentikan gegara munculnya BRIN. Pihak BPPT mengadu kepada KOMNAS HAM karena 'ditendang' BRIN. Baca di sini.
Pihak BRIN ikut menanggapi persoalan ini dengan menyatakan bahwa para peneliti dan staf di kelembagaan penelitian akan diupayakan untuk di tempatkan di BRIN disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Misalkan ditinjau dari segi umur dan kapasitas ilmuwan yang wajib bergelar S3.
Memang tak bisa disangkali betapa besar peran BPPT dalam pelaksanaan program riset dan teknologi di Indonesia. Secara garis besar BPPT telah berperan dalam bidang : Teknologi kebencanaan, Rekayasa keteknikan, Kemaritiman, Transportasi, Kesehatan & Pangan, Energi, Pertahanan keamanan dan Teknologi Informasi.
Terlepas dari persoalan yang muncul akibat kehadiran BRIN, saya anggap BRIN akan menjadi kelembagaan riset berskala nasional yang jadi barometer anekaragam riset di Indonesia. BRIN hadir menjadi motivasi dan spirit para ilmuan peneliti di negeri ini untuk meningkatkan kwalitas riset yang akan menopang pembangunan di segala aspek pembangunan ideologi, sosial/budaya, ekonomi, pertahanan keamanan dan teknologi mutakhir.
Selain itu, BRIN akan memunculkan laboratorium-laboratorium berskala internasional yang akan mampu menciptakan inovasi-inovasi baru yang muncul dari rekayasa teknologi dalam negeri maupun adopsi teknologi asing yang cocok dengan kondisi wilayah negeri ini.
Melalui BRIN para ilmuwan peneliti yang ada di Universitas Negeri dan Swasta maupun ilmuwan peneliti di kementerian bahkan LSM akan berperan aktif dalam melaksanakan penelitian penelitian yang terarah sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah.
Oleh sebab itu, tulisan ini merupakan catatan kecil sebagai pemikiran buat BRIN ke depan.
Pertama, sebagai sebuah Badan Penelitian BRIN secara terbuka mengsosialisasikan Program Jangka Panjang, Jangka Menengah dan Jangka Pendek tentang Fokus Penelitian Yang Urgen di Negeri ini.
Kedua, BRIN memfasilitasi tenaga peneliti bergelar Doktor dalam suatu laboratorium spesial keahlian masing masing untuk meneliti dan menciptakan inovasi teknologi baru.
Ketiga, BRIN segera menciptakan inovasi teknologi baru penanggulangan bencana gunung api, tanah longsor dan tsunami.
Keempat, BRIN memprogramkan penelitian potensi sumber daya hutan yang kaya akan tanaman obat obatan untuk kesehatan manusia termasuk obat pencegahan kanker dan virus covid/omicron.
Kelima, BRIN memfasilitasi program kajian sosial dan hukum dalam penyelenggaraan pesta demokrasi sehingga menjadi bahan utama penyusunan undang undang yang sesuai dengan alam demokrasi Pancasila.
Keenam, BRIN memfokuskan penelitian dan inovasi yang menggairahkan petani mengolah lahan dan produksi yang mampu mensejahterakan petani.
Ketujuh, BRIN mengadakan penelitian khusus potensi tambang Pasir Besi yang dapat dijadikan bahan dasar bidang otomotif dan persenjataan.
Nah, masih banyak pemikiran yang ingin dikemukakan namun dibatasi dan akan disampaikan dilain waktu dan kesempatan.
Pada intinya, saya anggap BRIN adalah badan penelitian dan inovasi nasional yang penting untuk menghimpun kelembagaan penelitian di negeri ini dalam suatu wadah demi efisiensi. BRIN menjadi spirit dan motivasi para ilmuwan untuk berkarya dan mengabdi demi pembangunan nasional di segala bidang.