Lihat ke Halaman Asli

Johanis Malingkas

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Artileri

Diperbarui: 4 Desember 2019   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

meriam artileri klasik (sumber: picture by Bogdan Giusca: a cannon from some monument of the cannoniers in Bucharest via id.wikipedia.org)

Artileri adalah istilah umum tentang kesenjataan (persenjataan) atau pengetahuan kesenjataan dan pasukan serta persenjataan sendiri yang berupa senjata-senjata berat jarak jauh.

Konon, istilah artileri berasal dari bahasa Perancis artillerie digunakan untuk menyebut alat berat apapun yang menembakkan proyektil di medan perang. Kerap juga dipakai untuk menggambarkan tentara yang tugasnya menjalankan alat alat tersebut.

Artileri merupakan bentuk persenjataan darat paling mematikan dan paling efektif dalam perang Napoleon. Ketika terjadinya Perang Dunia I dan II sebagian besar kematian disebabkan oleh pertempuran artileri. Bahkan Josep Stalin pernah mengatakan bahwa artileri itu Dewa Perang.

Kapan artileri ini masuk ke wilayah Nusantara? Sejarah menulis yaitu pada saat invasi kerajaan Mongol Yuan tahun 1293. Waktu itu tentara Mongol membawa meriam-meriam yang kemudian di tiru orang-orang Majapahit menjadi Cetbang. Senjata meriam yang diisi dari belakang dan memiliki panjang 1-3 meter. Cetbang ini digunakan Majapahit dalam menaklukkan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara. Runtuhnya Majapahit cetbang diganti dengan meriam pengisian depan yang bernama Lela dan Rentaka.

Cetbang Majapahit (sumber: id.wikipedia.org - Edhaje)

Lela Melayu bermoncong naga(sumber: id.wikipedia.org - Ennio morricone)

Artileri meriam pada dasarnya terbagi tiga yaitu Gun, Howitzer dan Mortir.

M--115 Howitzer (sumber: Larry D. Moore via id.wikipedia.org)

Artileri ini pun dibagi berbagai jenis yaitu: artileri gunung, artileri swa-gerak, artileri tarik, artileri anti-tank, artileri pertahanan udara, artileri rel, artileri laut dan artileri roket.

Ada juga sistem artileri medan atau lapangan dengan fungsi utama: komunikasi, perintah, pengendalian, penghitungan data penembakan, unit penembak, layanan spesialis dan jasa logistik.  

Nah, itulah gambaran sekilas artileri jadul.

Saat ini di Indonesia, TNI AD kita memiliki 3 persenjataan canggih yaitu Meriam Caesar 155, Roket ASTROS dan Meriam GS M109.

Roket ASTROS (sumber:merdeka.com)

Dari uraian tulisan diatas saya memperoleh inspirasi yang dapat dijadikan bahan diskusi:

Pertama, artileri merupakan persenjataan yang terus berkembang sejak jaman dulu hingga kini. Senjata itu buatan manusia dan dikendalikan manusia. Tanpa manusia artileri itu tidak berarti apa-apa alias benda mati. Umumnya persenjataan canggih itu dibeli dari luar negeri yang menimbulkan pertanyaan, kapan negeri kita memproduksi sendiri?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline