Peninjauan Gubernur Sulut ke lokasi Pusat Pembibitan Ternak Tampusu punya arti strategis terhadap pengembangan sapi perah di daerah Sulawesi Utara. Gubernur nampak senang dengan kondisi ternak sapi perah disana yang memperlihatkan performans produksi yang baik.
Gubernur Olly Dondokambey menginstruksikan kepada jajaran instansi terkait, Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara agar melanjutkan program produksi susu, mengembangkan peternakan anak sapi perah dan memanfaatkan kotoran ternak dicampur eceng gondok menjadi pupuk.
Gubernur berharap bila program ini berhasil maka akan di teruskan ke daerah kabupaten/kota se Sulawesi Utara.
Hadir dalam acara peninjauan ini kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara, Ir Novly Wowiling, MSi dan jajarannya, juga Dekan Fakultas Peternakan Unsrat, Dr Ir Refly J Tulung, MS beserta tim kerja Ir Lenchy Rini Ngangi, MSi, Ir Abraham Pendong, MSc, Dr Ir Ronny Tuturoong, MSi, Ir Adrie Abram Sajow, MSi, Dr Sonny Moningkey, SPt, MSi dan Ir Herman Tiwouw, MSi.
Tak bisa disangkali bahwa membaiknya kondisi ternak sapi perah di Tampusu yang semakin membaik atas peran tim kerja yang di ketuai Ir.Lenchy Rini Ngangi, MSi dkk yang diarahkan Dekan Fapet Unsrat, Dr Tulung bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara.
Tim kerja Fapet Unsrat ini telah melaksanakan manajemen pengelolaan peternakan sapi perah dengan pemberian makanan yang bergizi dan juuga telah menanam hijauan makanan ternak di sekitar lokasi peternakan Tampusu.
Informasi yang diperoleh bahwa seekor sapi perah di Tampusu menghasilkan susu segar 8 - 10 liter per hari.