Ini bukan soal jembatan Suramadu sebagai jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan ini menghubungkan pulau Jawa dan pulau Madura membentang di selat Madura sepanjang 5.438 meter dengan lebar 30 meter dan diresmikan tahun 2009.
Ini soal jembatan keledai.
Mengapa dinamakan jembatan keledai?
Ya, kita mengenal siapa hewan bernama keledai. Ini hewan yang bodoh dan dungu luar biasa. Hewan yang tidak pernah belajar dari kesalahan atau kecerobohan sebelumnya. Keledai ini bila hari ini terjerembab ke dalam satu lubang, pada hari berikutnya dia pun terjerembab atau jatuh pada lubang yang sama. Jadi agar dapat membantu keledai tidak jatuh pada lubang yang sama maka harus dibuatkan jembatan yang disebut Jembatan Keledai.
Apa itu Jembatan Keledai?
Banyak orang sudah tau jawabannya. Namun tak apalah diulang kembali sekedar refreshing saja. Jembatan keledai adalah cara-cara untuk mengingat atau menghafal sesuatu yang digunakan dalam dunia pendidikan. Jembatan keledai sering berupa kata atau suku kata yang di tambahkan pada susunan kata yang ingin dihafalkan agar terbentuk kalimat dengan arti yang menarik atau masuk di akal.
Konon, jembatan keledai (istilah asingnya ezelbrugece) ini metode mengingat kreatif warisan Tan Malaka.
Jembatan keledai ini sering dijadikan metode pembelajaran para guru kepada murid-muridnya untuk membantu murid menghafal istilah-istilah dalam pelajaran yang agak panjang sehingga murid dapat termotivasi dan bergairah dalam belajar.
Misalkan guru mau mengajarkan siklus hidup cacing hati (fasciola hepatica) yang rangkaian siklusnya: Telur-Mirasidium-Sporokista redia-Metasericaria-Dewasa. Jembatan keledainya: TELUR Mira SParo REla di SERahkan(orang) DEWASA.
Contoh lainnya jembatan keledai: PHYCOFAGES. Itu untuk klasifikasi hewan: PHYlum, Clasisis, Ordo,FAmily, GEnus, Spesies.
Begitu juga bila kita mau menghafal urutan warna pelangi : ME JI KU HI BI NI U singkatan dari MErah JIngga KUning HIjau BIru NIla Ungu.