Dengan adanya 3G router murah, hotspot sudah bukan dominasi ruang publik yang besar, namun juga SOHO, cafe kecil, hingga rumah tinggal. Tapi bagaimana tentang kontrol konten (misalnya website pornografi) jika pengelola hendak menyediakan akses internet melalui perangkat ini? TL-MR3420 adalah salah satu dari sekian jenis 3G router mandiri (tidak memerlukan konsole server). Kata 'mandiri' menjadi penting untuk router 'skala kecil' dengan pengguna masyarakat awam karena dengan sistem ini tidak dibutuhkan administrator jaringan. Pun selain itu sangat user friendly. Perangkat ini juga menyediakan kontrol konten melalui aplikasi Parental Control dan Access Control. Dengan kedua fitur tersebut, pengelola bisa melakukan deny/allow beserta penjadwalan pemblokiran, dsb, untuk website yang tidak dikehendaki. Access Control pada router. Namun melakukan pemblokiran untuk banyak situs melalui 'tabel situs tidak baik' adalah hal yang tidak masuk akal. Selain soal jumlah, tabel-tabel tersebut sangat bergantung pada banyak-sedikit referensi yang diperoleh pengelola. DNS untuk Filtering a. Nawala/Net Safe Secara cepat, mungkin solusi kontrol konten diatas adalah DNS Nawala (www.nawala.org) . Nawala ditempatkan pada DNS primer/sekunder DHCP. Selain Nawala, bila setting DNS DHCP pada router terlalu 'rumit' bagi pengguna awam, dapat menggunakan proteksi yang telah disuntikkan pada default DNS operator. Sebagai contoh Indosat menyediakan fitur Net Safe yang bisa di disable/enable secara mandiri melalui website IM2. Keunggulan metode ini adalah sederhana dalam pengaturan dan karena dikembangkan oleh Indonesia maka pemblokiran untuk website lokal lebih optimal. Pengaturan Net Safe dari dashboard Indosat M2 Namun perlu dicatat bahwa baik DNS Nawala atau Net Safe :
- Tidak menyediakan kostumisasi pribadi. Kostumisasi ini meliputi pilihan pemblokiran apakah sebatas pada pornografi, atau termasuk juga konten lain semacam money game, iklan, dst. Sekali Nawala dipakai, pengguna hanya bisa nurut.
- Tidak menyediakan statistik penggunakan per network yang dikelola client
- Tidak ada fasilitas blacklist/whitelist mandiri yang bisa diatur sendiri oleh pengelola network.
b. OpenDNS Melihat kendala tersebut, tentu yang bisa dijadikan jalan keluar adalah OpenDNS (www.opendns.com). Menggunakan OpenDNS, beberapa kemudahan dan keunggulan siap ditawarkan. Kategori flter pada OpenDNS
- Penyaringan konten yang bisa dipilih secara mandiri sesuai kategori pemblokiran yang dikehendaki.
- Terdapat statistik per client.
- Adanya fasilitas block/allow site secara manual.
- Tawaran optimasi kecepatan DNS server yang tinggi.
Namun masalahnya, untuk pengguna dengan dinamic IP, OpenDNS memerlukan aplikasi sebagai client IP updater. Jika sistem OpenDNS digunakan untuk DNS DHCP pada 3G router mandiri yang memiliki dinamic IP, maka setiap client harus memasang software IP updater yang telah disediakan OpenDNS. Kurang realistis. Lain halnya bila router mendapat public IP statis dari operator seperti ketika berlangganan SMART untuk paket Rp 300rb/bln. c. DNS O-Matic Jika Anda memilih 3G router merk tertentu, telah disediakan Dinamic DNS (DDNS) yang berfungsi sebagai IP Updater untuk menjembatani pengarahan "nama host (domain) yang tetap" ke "alamat IP Anda yang dinamis". Salah satu server layanan tersebut disediakan oleh No-IP (www.no-ip.com). Ini menjadi solusi, misalnya, ketika seseorang hendak menggunakan komputer dirumahnya menjadi webserver namun terkendala oleh tidak dimilikinya static IP. Normalnya, bila tidak terintegrasi pada router, IP updater untuk DDNS ini berupa software yang dipasang mandiri oleh pengguna. DDNS IP updater pada router Nah DNS O-Matic (www.dnsomatic.com) ada untuk mengolaborasikan layanan OpenDNS dan DDNS. Saat menggunakan layanan ini maka public IP address pada router yang berubah-ubah tidak menjadi kendala untuk menggunakan OpenDNS tanpa harus menginstall IP updater dari OpenDNS ke setiap komputer client. Secara teori, keunggulannya adalah bisa dinikmatinya fasilitas 'wah' dari OpenDNS pada router ber IP dinamis tanpa harus repot ini itu. Sesudah pengaturan pertama, router dapat bekerja mandiri tanpa campur tangan administrator jaringan. Namun sayangnya, DNS O-Matic sering tidak bekerja dengan baik. Dalam arti IP router yang berubah-ubah tidak bisa terupdate pada sistem DNS O-Matic untuk diteruskan ke OpenDNS. Tidak jadi untung. d. Internet Guide DynDNS Dengan tidak bekerjanya DNS O-Matic, bukan berarti fasilitas DDNS (IP Updater) pada 3G Router menjadi tidak bermanfaat untuk membantu penyaringan konten. Masih ada satu solusi yang mujarab, asal DDNS pada router telah mendukung layanan dari DynDNS. Secara mendasar DynDNS sama fungsi seperti No-IP dsb, yaitu mengorelasikan dinamic IP pada suatu hostname. Namun diluar itu, DynDNS (www.dyndns.com) menawarkan fasilitas manajemen pemblokiran gratis bernama Internet Guide. Pada prinsipnya sama seperti OpenDNS (minus fasilitas statistik per client), hanya saja berbeda 'pemilik'. Internet Guide DynDNS Menggunakan Internet Guide dari DynDNS seperti memadukan "OpenDNS dengan No-IP/DDNS tanpa perlu menggunakan DNS O-Matic sebagai perantara". Isian DDNS/IP updater pada router cukup diisi dengan akun DynDNS. Kemudian DNS untuk DHCP diatur menggunakan IP untuk Internet Guide. Fasilitas yang ditawarkan untuk skema gratis Internet Guide dari DynDNS cukup lengkap. Mulai dari pengaturanjenis pemblokiran secara cepat, manual white/blacklist, hingga pemilihan filter per kategori. Dan pastinya selain router tetap berjalan mandiri, untuk menggunakan tidak perlu diinstal software serta tidak perlu dilakukan pengaturan apapun pada sisi client. Selamat memilih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H