Lihat ke Halaman Asli

Johanes Indra

Pelajar Sekolah

Jangan Mudah Menyerah

Diperbarui: 23 November 2024   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto aku dengan Ibuku (sumber: foto pemilik penulis)

Pengalaman ini terjadi ketika aku masih menempati bangku kelas delapan SMP. Waktu itu aku sungguh menggemari sepak bola terutama menjadi seorang penjaga gawang. Aku menggemari olahraga tersebut dikarenakan aku suka melihat pertandingan sepak bola di televisi. 

Disitulah aku belajar yang namanya pantang menyerah, Ceritanya seperti ini.Pada suatu hari, aku sedang  menonton siaran langsung bola Indonesia melawan Argentina sebagai pertandingan persahabatan. Setelah saya menonton siaran tersebut, aku berpikiran untuk menjadi seorang penjaga gawang. 

Keesokan harinya aku memulai berlatih dalam posisi tersebut seperti menguji kecepatan waktu reaksi serta reflek yang dibutuhkan oleh seorang penjaga gawang. Tanpaku sadari posisi ini sangat sulit dan rumit pada permainan sepak bola, jika membuat kesalahan dapat membuat tim tersebut menjadi kalah.


Beberapa minggu kemudian, aku mulai berani yntuk mengajukan diri sebagai penjaga gawang saat bermain di sekolah. Disitu aku mulai menyadari betapa susahnya menjadi penjaga gawang yang handal dan dampaknya jika membuat suatu kesalahan sedikit pun. 

Karena hal itu aku mulai pasrah serta kehilangan harapan, sebab ketika aku membuat kesalahan pasti aku akan digantikan posisinya oleh temanku yang lainnya.

 "Susah sekali ya, jadi kiper." jawab aku dengan putus asa.

Teman aku yang melihat pun kasihan dan ingin membantuku dalam memperbaiki hal tersebut. "Jangan nyerah gitu aja dong, semua    hal ada proses dan waktunya masing-masing. Mulai besok aku saja yang ajarkan." Jawabnya.

Keesokan harinya, aku mulai dilatih dalam posisi tersebut seperti teknik dan sebagainya. Lama-kelamaan aku mulai mahir dalam menjadi seorang penjaga gawang. Kemudian aku mulai berpikir untuk naik tingkatan dari sebelumnya futsal menjadi sepak bola. Loncatan dari permainan tersebut membutuhkan waktu adaptasi yang begitu lama, namun aku teteap bersih keras untuk berpindah ke sepak bola.

Hingga saat ini, aku masih berlatih menjadi seorang penjaga gawang yang handal. Karena peristiwa tersebut mengajarkan aku bahwa semua hal ada prosesnya dan kita perlu sabar serta tidak boleh menyerah begitu saja. Impianku yaitu untuk bermain di eropa dan mengabdi untuk negara Indonesia tercinta ini. 

Aku juga sedang menanti untuk bergabung kedalam klub sepak bola, ada satu klub yang tertarik padaku dan ingin aku untuk mengikuti sesi uji coba mereka. Teringat kejadian ini aku semakin semangat dan berjuang terus dalam meraih impianku untuk menjadi penjaga gawang yang handal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline