Lampung adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak hasil pertanian mulai dari biji kopi dan lada,adapun kearifan lokal pada provinsi ini tepatnya didaerah Kabupaten Tulang Bawang.Tulang bawang merupakan suatu wilayah atau kabupatenyang terdapat pada provinsi Bandar Lampung. Tulangbawang juga memiliki luas wilayah sebesar 3.466,32 km2,wilayah dengan Total 429.515 jiwa pada tahun 2015, dengankepadatan penduduk 123,91 jiwa/km2(https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tulang_Bawang)Berdasarkan data diatas kita ketahui bahwa kepadatanpenduduk di sana tergolong kurang padat. Hal ini justru dapatkita manfaatkan sebagai suatu potensi yang dapat kitatingkatkan. Salah satunya membuat wilayah Tulang bawangmenjadi suatu wilayah produktif bukan hanya dibidang pertanian atau perkebunan tetapi jugadibidang industri yang tentu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat disana. Secara topografi daerah Tulang Bawang dibagi menjadi 4 bagian:Daerah daratan, ini merupakan daerah terluas yang dimanfaatkan untuk pertanian.Daerah rawa, terdapat sepanjang Pantai Timur dengan ketinggian 0-1 m, yang merupakandaerah rawa pasang surut.Daerah River Basin, terdapat dua River Basin yang utama yaitu River Basin TulangBawang, dan River Basin sungai-sungai kecil lainnya.Daerah Alluvial, meliputi pantai sebelah timur yang merupakan bagian hilir (down steemdari sungai-sungai besar yaitu Tulang Bawang, dan Mesuji) dimanfaatkan untukpelabuhan.(https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tulang_Bawang)Karena Tulang bawang memiliki banyak sungai sungai kecil dan rawa yang cukup banyak halini tentu dapat kita manfaatkan sebagai suatu sumber energi dengan memanfaatkan cahayamatahari. Karena wilayah ini merupakan wilayah yang tergolong panas mengingat beradapada ketinggian 20 meter diatas permukaan laut dan memiliki suhu rata rata 310C. Dengan suhu yang tergolong panas tersebut kita dapat memanfaatkan radiasi mataharisebagai energi yang terbaharui dan dapat menghasilkan suatu hal yang sangat berguna bagimanusia, sehingga dapat mensejahterakan hidup bermasyarakat.Mengingat pada saat ini Indonesia sedang mamasuki tahap perkembangan zaman dimanaperkembangan ini dapat berdampak positif dan berdampak negatif. Hal ini dikarenakanmudahnya manusia memperoleh informasi baik secara tertulis maupun lisan.
Kearifan Lokal didaerah ini salah satunya ialah Gropyokan tikus,Gropyokan tikus adalah cara pengendalian hama tikus secara mekanis yang dilakukan dengan memburu tikus di lubang-lubang aktif.
~Cara kerja gropyokan tikus adalah:
Mengasapi (empos) lubang-lubang aktif yang diduga terdapat tikus
Membongkar lubang-lubang aktif yang diduga terdapat tikus
Memburu dan mematikan tikus yang keluar dari lubang dengan cara dipukul
Gropyokan tikus merupakan kearifan lokal petani padi di Kabupaten Tulang Bawang dalam mengendalikan hama tikus secara mekanis. Cara ini terbukti efektif untuk mengurangi populasi tikus yang merusak hasil pertanian, khusunya padi dengan cara memburu tikus yang berada di lubang-lubang aktif dengan melakukan pengasapan (empos) dan membongkar lubang aktif yang menjadi sarang tikus.Bersama POPT dan Penyuluh Pertanian Lapangan, petani Poktan Sido Dadi Kampung Sumber Agung Kecamatan Rawapitu dan Gapoktan Sejahtera di Kampung Ringin Sari Kecamatan Banjar Margo pada Hari Jumat, 19 Juli 2024 melakukan gerakan pengendalian hama tikus dengan cara gropyokan secara mandiri dan swadaya.Gropyokan tikus tidak hanya efektif membasmi tikus tetapi juga aman bagi lingkungan. Asap yang dihasilkan dari pembakaran bahan alami tidak berbahaya bagi tanaman padi. Petani menggunakan bahan-bahan yang mudah dan murah didapat seperti belerang dan jerami. Dengan kegiatan ini petani berharap panen Musim Gadu 2024 ini dapat meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H