Jika suatu ketika anda mempunyai kesempatan ke Sumba Timur, mampirlah sejenak di Gereja Kristen Sumba (GKS) Jemaat Praiwora pada senja hari. Di sana Anda akan disuguhi denyut jantung spiritualitas Kristen, keramah tamahan khas masyarakat Sumba Timur, dan tentu saja sekeping senja yang indah.
Gereja Kristen Sumba Jemaat Praiwora terletak di jalan Praiwora, RT 009, RW 003, Kelurahan Wangga, kecamatan Kambera, kabupaten Sumba Timur.
Senin, 23 Mei 2022, bersama rombongan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, Program Studi, Pendidikan Penyuluh Agama, Kami tiba di GKS Praiwora sekitar pukul 17.20. Jarak tempuh dari hotel Sacca tempat kami menginap tidak kurang dari 7 menit perjalanan dengan kendaraan. Bapak Pendeta Matias Ekonugroho Riwoe yang ramah menjemput kami dengan mobil bersama bapak Samuel Umbu Amah.
Setibanya di pelataran halaman Gereja, sejumlah kecil jemaat telah selesai membersihkan seluruh halaman gereja. Rumput dipangkas dengan rapi, areal parkiran telah bersih dan mata kami langsung dimanjakan dengan suasana asri pelataran Gereja.
Bapak, ibu dan para pemuda yang ikut dalam kerja bakti sore itu langsung menyapa kami dengan ramah. Senyum tersungging walaupun kami tahu mereka telah lelah, mengerjakan aktivitas harian di rumah sepanjang hari Senin dan menyisihkan tenaga untuk urusan gereja. Senyum tulus yang membuat kami seketika merasa betah.
"Di sini di Sumba Timur, semua tamu yang datang dari luar akan diperlakukan dengan ramah" kata bapak Umbu, saat perjalanan singkat kami. Kata-kata ini terbukti. kami diterima dengan ramah di sana.
Setelah ramah-tamah yang singkat dan mengesankan, kami diajak oleh mama Yakomina dan ibu Fantri Carmen Marawali, seorang Vikaris muda di gereja Praiwora, menaiki ke 52 anak tangga dari halaman parkir menuju Gereja. Di sela-sela tangga, bunga-bunga hijau yang rimbun dengan bunga putih kecilnya membelah dua bagian anak tangga membentuk dua jalan yang lebar.
Sebelum memasuki pelataran Gereja, rimbunnya deretan pohon pucuk daun merah (Syzygium Oleina) akan segera menyambut para pengunjung. Kami kemudian memakai pelataran taman bagian Barat gereja untuk melanjutkan cerita sambil menikmati senja yang perlahan-lahan menghilang.