Lihat ke Halaman Asli

Latsar, Atlas, dan CPNS

Diperbarui: 29 Oktober 2021   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembukaan Latsar 2019 Balai Diklat Denpasar (Doc. Pribadi)

Jutaan pelamar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) 2021 di seluruh Indonesia tengah berkeringat untuk bisa lolos seleksi ini. Apabila lulus, ada satu tahapan kegiatan yang harus dilalui selama menyandang gelar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Tahapan kegiatan ini sering dikenal dengan istilah Prajabatan atau Latihan Dasar (Latsar).

Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2018, menggantikan istilah Prajabatan dengan Istilah Latihan Dasar (Latsar). Bocorannya, pergantian nama ini terjadi karena masalah penafsiran makna yang keliru di masyarakat. Para senior plus pejabat merasa terusik dengan istilah Prajabatan.

Prajabatan sedikit terdengar aneh karena terkesan kegiatan bagi-bagi jabatan.  Istilah yang terdengar cocok adalah Latsar. Latihan dasar tempat para calon abdi Negara ini ditempa agar sesuai dengan format baku birokrasi kepemerintahan. Sederhananya tidak masuk akal bila seorang calon pegawai yang  baru lulus seleksi CPNS langsung diberi stempel mengikuti kegiatan bagi-bagi jabatan.

Ranah birokrasi pemerintahan mensyaratkan penjenjangan karir maka istilah Latihan dasar terasa lebih masuk akal. Pemaknaan yang terlanjur beresiko salah tafsir ini kemudian diubah lewat peraturan yang baru diatas tadi. Nama prajabatan diubah menjadi Latsar. Kondisi ini terlihat lebih sesuai dengan apa yang hendak dibekali untuk mereka yang lolos seleksi CPNS.

Pengalaman pribadi sebelum Pandemi, kegiatan Latsar CPNS 2019 dibagi ke dalam 3 tahap. Pembekalan pertama selama 18 hari kerja, praktek lapangan di Satuan Kerja (Satker) masing-masing selama 30 hari dan terakhir evaluasi selama 3 hari.

Namanya juga latihan dasar kepemerintahan, ada bekal latihan fisik, baris-berbaris yang ringan oleh para polisi. Jangan anda bayangkan latihan kemiliteran yang keras dan berat. Umumnya membahagiakan sejauh pengalaman di angkatan kami.

 Teman-teman seangkatan mengakronim angkatan kami sebagai Atlas (Angkatan Tiga beLAS), Kementrian agama. Kebetulan saya lulus di Satker kementrian agama dan masuk ke angkatan ke tigabelas Latsar Balai Diklat Denpasar  ini. Seluruhnya ada 23 angkatan untuk balai diklat Denpasar. Sedangkan satu angkatan berjumlah 40-an orang CPNS.

Masa latsar adalah salah satu masa tersibuk sebagai CPNS. Kegiatan berlangsung dari subuh hingga malam hari, lengkap dengan tugas meresume seluruh materi sepanjang hari. Menariknya hampir semua anggota Latsar di angkatan kami jarang mengeluh soal tugas resume yang banyak, atau caraka (semacam pelatihan mental) malam yang mengerikan. Apalagi baris-berbaris yang melelahkan.

Kebanyakan memiliki pengalaman seru tentang menciptakan Yel-Yel. Saya kemudian mendapatkan diri sebagai seorang anak taman kanak-kanak yang sedang bermain. Merasa bebas dan menjadi diri sendiri dengan sebuah ciptaan Yel-yel di kepala. Kami berteriak, kami tertawa bersama, dan membuat kronik-kronik dengan muara kelucuan tertentu tentang berbagai pemateri yang kami peroleh.

Kelahiran akronim Atlas adalah kelahiran karena hasil olahan Yel-Yel. Bagaimana tidak, selama 18 hari awal, seluruh kegiatan diawali dan diakhiri dengan yel-yel. Seluruh kegiatan dibuka dan ditutup dengan yel-yel. Dari senam pagi, sarapan Pagi, materi disi dengan selingan Yel-Yel. Inilah pertama kalinya dalam hidup saya diberi ruang untuk bermain sebagai seorang dewasa dengan durasi waktu yang panjang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline