Reversed d Formation atau dalam bahasa Indonesia kita sebut sebagai formasi huruf d terbalik merupakan salah satu tanda Grafologi yang cukup jarang muncul dalam suatu tulisan, sehingga tidak banyak sumber atau artikel yang membahas mengenai tanda ini. Padahal jika ternyata muncul tanda ini pada suatu tulisan, perilaku penulis bisa membuat kita kebingungan. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas penyebab, serta perilaku dari penulis yang memiliki tanda reversed d formation. Sehingga kita dapat waspada jika kita menemukan tanda tulisan ini pada klien, keluarga, atau bahkan pada tulisan kita sendiri.
Baca juga: Grafologi atau Ilmu Tulisan Tangan Bisa Membantu Deteksi Kriminal
Dalam dunia Grafologi, tanda reversed d formation bisa digolongkan tanda kepribadian yang advance. Tanda ini merupakan gabungan dari dua tanda basic Grafologi, yaitu resentment dan d-claw. Perilaku yang muncul merupakan kombinasi dari kedua tanda tersebut, namun dengan intensitas yang berlipat ganda. Oleh karena itu, perlu dipahami dulu satu persatu makna dari tanda resentment dan tanda d-claw.
Resentment
Tanda kepribadian ini bisa dilihat dari petunjuk grafis berupa garis miring yang kaku. Tanda ini menunjukkan suatu kemarahan yang dipendam, dan semakin panjang garisnya, maka semakin besar pula kemarahan tersebut. Semua emosi yang timbul butuh untuk di-release. Namun pada resentment, emosi kemarahan justru ditahan sehingga bisa sewaktu-waktu meledak tanpa terkendali.
d-Claw
Pada umumnya, kita diajarkan membuat huruf d dengan pertama-tama membuat oval secara berlawanan jarum jam, kemudian dilanjutkan dengan menarik garis vertikal dari bawah ke atas membentuk tiang/stem. Berbeda dengan cara standar tersebut, penulisan tanda d-claw justru dimulai dengan menarik garis vertikal dari atas ke bawah, dilanjutkan dengan membuat bentuk oval berlawanan arah jarum jam.
Baca juga: Mengenal Sifat dan Karakter Melalui Ilmu Grafologi/Tulisan Tangan
Orang-orang yang memiliki tanda d-claw pada umumnya pernah mengalami suatu abuse baik secara fisik maupun psikis yang meninggalkan rasa trauma pada dirinya. Rasa trauma ini seringkali masih dirasakan oleh orang bahkan pada sampai saat ini, menyebabkan orang ini melabelkan dirinya sebagai orang yang tidak berharga dan secara tidak sadar memiliki keinginan untuk dihukum.
Mereka secara sadar mau memiliki hidup yang baik dan mau merasa berharga, tapi jauh di dalam dirinya mereka tetap merasa tidak berarti dan secara tidak sadar memiliki kebutuhan untuk membuktikan perasaan tersebut. Maka tidak heran jika mereka seringkali bertindak curang, berbohong, agresif dan lain sebagainya, karena dengan melakukan tindakan tersebut mereka akan berselisih dengan orang lain dan mendapatkan hukuman.
Seseorang yang memiliki tanda reversed d formation akan memiliki perilaku mirip dengan tanda d-claw, yaitu sering menipu, berbohong, dan sejenisnya. Namun karena disertai dengan kemarahan yang besar, biasanya mereka akan bertindak berkali-kali lipat lebih agresif dan provokatif. Mereka masih memendam amarah akibat abuse yang pernah mereka alami.