Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Mindfulness: Angin Batin

Diperbarui: 18 September 2021   01:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: chopra.com

Jika pemikiran adalah mirip awan, maka emosi adalah mirip angin, yang mendorong awan-awan itu mengikuti arus perasaan. Dalam sebuah meditasi mindfulness, Anda menahan diri dari emosi-emosi dan perasaan-perasaan Anda, sambil menerima semua emosi da perasaan sebagai bagian dari pengalaman Anda.

Ilustrasi. Sumber: Practical Mindfulness Book, hlm. 74.

Emosi adalah reaksi involunter terhadap situasi. Anda mungkin melihat pasangan Anda bercanda dengan gembira dengan orang lain, dan jika sudah ada garis kesalahan dalam hubungan Anda, Anda mungkin merasakan perasaan cemburu.

Atau tetangga Anda mungkin mulai membangun sebuah gudang di kebun mereka pada pukul 7 pagi pada hari Minggu, dan Anda mungkin merasa terganggu dengan bunyi keras pemakuan dan penggergajian.

Emosi seringkali tidak proporsional dengan penyebabnya: dalam pikiran rasional Anda, Anda tahu bahwa rasa cemburu yang Anda rasakan tentang pasangan Anda sama sekali tidak berdasar, tidak ada apa pun di antara pasangan Anda dengan orang itu. Dan emosi tetap ada, terkadang lama setelah stimulusnya hilang: jadi Anda mungkin mengingat gangguan tetangga Anda dari Minggu pagi hingga hari berikutnya, dan merasakan sebuah gelombang kemarahan yang meningkat.

Kembali ke Fokus Anda
Anda bisa mencoba untuk menyingkirkan emosi Anda atau melarikan diri darinya, pendekatan ini mungkin menawarkan beberapa bantuan sementara tetapi tidak mungkin bisa membantu dalam jangka panjang.

Pilihan lainnya adalah meredam emosi dengan membenamkan diri dalam beberapa jenis pesta, minuman, obat-obatan, atau makanan, sebuah pendekatan yang pada akhirnya tidak hanya tidak efektif tetapi juga jelas berbahaya. Semua jenis penghindaran ini hanya menciptakan penderitaan, dan mencegah kita untuk hidup sepenuhnya.

Mindfulness memberikan alternatif untuk penghindaran, yaitu penerimaan (lihat gambar di bawah). Di sini, Anda mengidentifikasi dan mengenali emosi, merangkulnya tanpa menilai. Dalam sebuah meditasi Mindfulness berdasarkan perhatian pada pernapasan Anda, ketika emosi muncul, Anda menghadapinya sebagaimana Anda menangani pemikiran (lihat artikel saya: Mindfulness: Awan Batin).

Anda melangkah keluar dari emosi itu, memperhatikannya, dan menetap perhatian Anda momen saat ini sekali lagi pada fokus yang Anda pilih.

Belajar dari Emosi
Anda juga bisa menggunakan emosi itu sendiri sebagai fokus pilihan Anda dalam meditasi. Ketika Anda cukup menerima emosi yang Anda alami, Anda bisa mulai memahami apa yang menyebabkan emosi dan dengan cara ini Anda menggunakan emosi itu sebagai sumber kearifan mengenai diri Anda. Ini adalah jenis-jenis wawasan yang berkontribusi pada tingkat pemahaman diri yang mendalam.

Ilustrasi. Diadaptasi dari: Practical Mindfulness Book, hlm. 74.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline