Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Mindfulness dan Potensi Anda: Menumbuhkan Diri Anda

Diperbarui: 12 September 2021   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: Practical Mindfulness Book, hlm. 20.

Orang-orang merasa bahagia ketika mereka menyadari potensi mereka untuk hidup sepenuhnya dan puas sesuai yang dimungkinkan oleh keadaan.

Kita telah melihat bagaimana mindfulness bisa berkontribusi pada hal ini: berikut adalah beberapa pemikiran lebih lanjut tentang meruntuhkan tembok-tembok yang bisa  menghalangi potensi Anda, kemudian memilih arah Anda sendiri untuk pemenuhan.

Berbagai program self-help ditetapkan dengan menyediakan sarana-sarana bagi Anda agar bisa mewujudkan potensi Anda.

Program-program itu mungkin, misalnya, mendorong Anda untuk bereksperimen dengan minat-minat baru atau untuk mengafirmasi suara tentang kualitas baik Anda.

Mindfulness tidak menolak teknik-teknik seperti itu, tetapi mengambil pendekatan yang lebih koheren untuk realisasi diri.

Ketika Anda melatih mindfulness, Anda menggunakan meditasi untuk melepaskan segala hal negatif dalam citra diri Anda, menggantikannya dengan kesadaran diri dan belas kasih diri, Anda kemudian melanjutkan untuk membuat pilihan-pilihan sadar berdasarkan prioritas Anda.

Suara Batin
Terkadang kita mungkin tidak menyadari potensi penuh kita karena kita memiliki kepercayaan diri yang berlebihan, menjadi terlalu optimistik mengenai kesuksesan dalam sebuah bidang kompetitif hampir pasti mengarah pada kekecewaan.

Namun, sebaliknya, kita jauh lebih mungkin menderita delusi, tidak cukup percaya pada diri kita sendiri. Suara-suara negatif mengulang-ulang dalam pikiran kita: "Aku tidak bisa, aku tidak bisa, aku tidak bisa..."

Dengan perhatian mindful kita bisa menyadari pola-pola kebiasaan berpikir ini dan memilih sebaliknya, memfokuskan pikiran kita pada realitas autentik dari pengalaman saat ini.

Kritik diri hanya akan menahan kita jika kita membiarkannya, jadi kita harus belajar untuk mengabaikan suara-suara dalam pikiran kita, kecuali jika itu memotivasi afirmasi yang sengaja kita taruh di sana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline