Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Ragam Sebutan untuk Orang Berkulit Putih

Diperbarui: 4 September 2021   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ITE College Central yang berlokasi di Ang Mo Kio. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Ang_Mo_Kio#/media/File:ITE_College_Central.jpg

Dalam bahasa apa pun, ada saja julukan atau nama panggilan untuk siapa saja yang berbeda sedikit (apalagi banyak). Minoritas disebut dengan kebencian, orang yang berkuasa diberi istilah yang menyebalkan, orang asing diberi nama yang menjijikkan, dan orang luar diberi julukan yang mengucilkan. Itu juga menunjukkan tidak adanya kekurangan istilah untuk orang Barat berkulit putih.

Hasil pengamatan saya menunjukkan satu hal yang sangat menarik, yang berupa sebuah pengecualian, yaitu orang Tamil di Indonesia dalam menyebutkan suku-suku tertentu, Batak dan Jawa, misalnya.

Di negeri asal mereka, India, tentu saja tidak terdapat istilah untuk menyebutkan kedua suku ini, jadi (informasi ini dulu saya peroleh dari seorang teman Tamil saya di Medan), oleh orang Tamil di Indonesia, orang Batak disebut berdasarkan kemiripan bunyi dengan sebuah nama kota di Tamil Nadu, yaitu Vadakarai, sedangkan orang Jawa, berdasarkan ciri fisiknya, disebut Vellaikattai (Vellai = putih, kattai = pendek).

Berbeda dengan penyebutan dalam bahasa Tamil di atas yang hanya bertujuan untuk menambahkan kata dalam berkomunikasi sesama orang Tamil, penyebutan orang Barat berkulit putih sangat bergantung pada konteks dan lingkungan penutur bahasa, jadi bukan kata-kata yang bisa digunakan dengan enteng.

1. Ang mo, di Singapura, dialek Hokkien: "rambut merah," tetapi digunakan untuk semua orang Kaukasia atau apa pun yang berasal dari Barat.

Ang mo umum digunakan terutama dalam bahasa Singlish (Inggris Singapura) secara merendahkan, untuk menggambarkan seseorang yang mencoba untuk bertindak secara non-Asia.

Bentuk yang lebih parah adalah "ang mo sai," yang menurut The Official Dictionary of Unofficial English bermakna "tahi berambut merah," namun menurut saya masih bisa diperdebatkan karena "sai" juga bisa bermakna "singa."

Hal yang menarik mengenai penggunaan istilah "ang mo" ini adalah karena bisa diderivasi menjadi "ang mo kio" (lihat foto judul) yang bisa bermakna "jembatan orang Barat" atau "(tomat, harf. terong orang Barat)."

2. Beke, di Hindia Barat Prancis, termasuk Dominika dan Martinique. Ini adalah sebuah kata Creole Perancis untuk penduduk keturunan Eropa berkulit putih, terutama seseorang yang berwenang, bos, atau pemilik.

Ada banyak asal-usul yang diduga untuk kata ini, dan tidak ada yang bisa sepenuhnya dibuktikan maupun dibantah.
Ada orang yang mengklaim sebuah kata serupa dalam bahasa Afrika Igbo dan kata itu dibawa ke pulau-pulau bersama para budak.
Ada pula klaim lain bahwa dulunya adalah kata itu adalah istilah untuk tempat tinggal para pelaut di depan kapal.
Masih ada klaim lain bahwa jatah kecil makanan yang dikenal sebagai becquee, "a beakful" ("sejumlah kecil") diberikan kepada para buruh oleh pemilik perkebunan, dan dengan pemindahan istilah, kata itu diterapkan pada si pemberi jatah itu sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline