Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Teknologi Berbasis Elektromagnetika

Diperbarui: 19 Agustus 2021   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alexander Popov dan radionya. Sumber: https://guyanachronicle.com/2014/09/13/alexander-popov-inventor-of-the-radio/

Sambungan dari: Teori Gelombang Cahaya yang Berperan Penting dalam Pengembangan Teknologi.

Keterangan gambar judul:
Pada 1895, Alexander Popov mengembangkan radio pertama berdasarkan hasil eksperimen Hertz, yang pada gilirannya meneruskan eksperimen Maxwell, yang pada gilirannya lagi meneruskan eksperimen gurunya, Faraday.

Sifat-sifat cahaya sudah kita bahas sebelumnya, sampai dengan teori bahwa cahaya adalah gelombang, yang digunakan terus sampai sekarang dalam mengembangkan teknologi yang supercanggih. Lihat artikel saya: Teori Gelombang Cahaya yang Berperan Penting dalam Pengembangan Teknologi.

Sekarang mari kita bergerak maju dalam lini masa, yaitu hampir 150 tahun setelah hipotesis ilmiah berani Huygens tentang cahaya sebagai gelombang diverifikasi dan dikonfirmasi dengan eksperimen.

Dengan segera, teori korpuskuler cahaya (cahaya sebagai partikel) Newton menjadi "usang," kehilangan banyak pengikut di kalangan para ilmuwan, karena, tidak peduli eksperimen apa pun yang dilakukan untuk memverifikasi atau bahkan menyangkal hipotesis Huygens, semuanya mengarah ke hal yang sama, yang selalu menegaskan sifat gelombang cahaya.

Lalu, bagaimana dengan hipotesis Huygens tentang eter (Lihat artikel saya: Eter: Medium Perambatan Gelombang Cahaya), bentuk materi aneh yang sulit dipahami dengan sifat-sifatnya yang luar biasa, bahkan tidak bisa dipercaya itu?

Para ilmuwan masih harus mengakui keberadaan eter, meskipun eter tidak lagi dipahami sebagai medium atau sebagai zat.

Selain itu, setelah penyelidikan tertentu dihubungkan dengan apa yang dikenal sebagai polarisasi cahaya, para ilmuwan masih meyakini sifat-sifat eter.

Tapi apa yang bisa dilakukan tentang hal itu? Tanpa melibatkan eter, tidak ada yang bisa menjelaskan bagaimana cahaya bergerak melalui ruang angkasa, dan fakta ini tetap menjadi satu-satunya bukti tentang keberadaan eter, walaupun bahkan eksperimen yang paling canggih tidak bisa memberikan bukti langsung tentang keberadaan eter, karena eter tidak bisa dideteksi.

Para ilmuwan terpaksa mengakui keberadaan eter misterius ini karena tanpa eter mereka tidak bisa menjelaskan fakta nyata bahwa cahaya merambat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline