Foto Danau Matheson ini menunjukkan pemantulan spekular di air danau dengan gambar pantulan Aoraki/Gunung Cook (kiri) dan Gunung Tasman (kanan). Air danau yang sangat tenang memberikan permukaan yang sangat halus agar hal ini terjadi.
Pembagian optika klasik menjadi dua cabang utama, yaitu optika geometri (optika sinar) dan optika fisik (optika gelombang) serta pembagian optika geometri menjadi pemantulan (refleksi) dan pembiasan (refraksi) telah kita bicarakan dalam artikel Fisika untuk Hiburan 14 (Refleksi dan Refraksi): Istana Fatamorgana, sedangkan efk pemantulan berupa ilusi optik telah saya ulas antara lain dalam artikel: Fisika untuk Hiburan 61 (Cahaya): Melihat Tembus Pandang.
Sekarang, dalam artikel dengan satu lagi topik Cahaya dari Fisika untuk Hiburan, kita akan melihat lebih rinci tentang pemantulan, sudut pantul yang sama dengan sudut datang cahaya, sudut pantul, serta jalur pemantulan mana yang dipilih oleh cahaya.
Pemantulan terjadi ketika cahaya memantul dari suatu benda (lihat gambar di atas). Jika permukaan benda itu halus dan mengkilap, misalnya kaca, air, atau logam yang dipoles, cahaya akan dipantulkan dengan sudut yang sama dengan sudut datangnya saat mengenai permukaan. Ini disebut pemantulan spekuler.
Pemantulan difus terjadi ketika cahaya mengenai sebuah benda objek dan dipantulkan ke banyak arah yang berbeda. Ini terjadi jika permukaan benda itu kasar.
Anda melihat seekor burung karena cahaya dipantulkan oleh burung itu dan merambat ke hampir semua arah. Sebagian cahaya itu masuk ke mata Anda dan mengenai retina di bagian belakang mata Anda. Sinyal listrik diteruskan ke otak Anda, dan otak Anda pun menafsirkan sinyal itu sebagai citra burung.
Sudut pantul 2 sama dengan sudut datang 1.
Dalam sebuah medium homogen, cahaya merambat lurus dan itu adalah cara tercepat yang mungkin. Cahaya juga memilih rute tercepat saat dipantulkan dari cermin.
Mari kita telusuri lintasannya. Pada gambar di atas, A adalah sumber cahaya, sebatang lilin, MN adalah sebuah cermin, dan ABC adalah lintasan sinar dari A ke mata C. Garis lurus KB tegak lurus terhadap cermin MN.