Sebagai seorang pembelajar sekaligus pemerhati bahasa, baik bahasa Indonesia, bahasa-bahasa daerah, maupun bahasa-bahasa asing, setiap hari ada saja segala macam gagasan yang berkecamuk dalam pikiran saya terkait bahasa.
Setelah saya menayangkan beberapa artikel sebagai curahan perhatian saya kepada bahasa, saya menerima beberapa komentar yang menarik dan saya sajikan 2 di antaranya:
1. Dalam artikel: Kusut Masai Akhiran "ar" yang Menjebak, pak Sirpa menanyakan tentang perbedaan antara kata "pesiar" dengan "penyiar" dan apakah asal katanya sama-sama "siar."
2. Dalam komentar terhadap artikel: Odol, Lakuran Merek yang Menjadi Kata Sehari-hari, Ruang Berbagi menyampaikan: Salam cinta bahasa.
Dua hal inilah yang menggelitik lalu menyemangati saya untuk menulis artikel ini: 1 pembaca saya yang cinta bahasa dan 1 lagi memerlukan jawaban (ada di bawah ini pak Sirpa).
Buku
Buku bermakna lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; atau kitab.
Buku juga bermakna tempat pertemuan dua ruas (jari, buluh, tebu), 2 bagian yang keras pada pertemuan dua ruas (buluh, tebu), kata penggolong benda berupa bongkahan atau gumpalan kecil (seperti garam, gula, tanah, sabun), atau tampang (lempeng)
Sagu dan Sagon
Saya memulai dengan sagu, yang sekaligus menjelaskan kekeliruan yang ada selama ini.
Sagu adalah tepung atau olahan yang diperoleh dari pemrosesan teras batang rumbia atau "pohon sagu" (Metroxylon sagu).
Tapioka, kadang-kadang disebut tepung kanji atau tepung ubi (Sumatera Utara), adalah tepung pati yang diekstrak dari umbi singkong atau ketela pohon atau ubi kayu (Manihot esculenta).
Karena tepung sagu memiliki karakteristik fisik yang mirip dengan tepung tapioka, maka dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung tapioka sehingga namanya sering kali dipertukarkan, meskipun kedua tepung ini berbeda.
Saya pribadi tidak pernah mencampuradukkan 2 istilah dari 2 bahan yang berbeda ini (tepung sagu dan tepung tapioka)
Sagon merupakan salah satu masakan tradisional khas Jawa Tengah yang terbuat dari tepung sagu.
Bagi para pembaca yang memperhatikan tentang sandi fonologis, lihat artikel saya: Sandi Fonologis: Sebuah Artikel Inpromptu Saya, kata sagon ini jelas-jelas adalah sebuah sandi fonologis dari saguan.