Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Fisika untuk Hiburan 60 (Gerak): Berpacu dengan Waktu

Diperbarui: 8 Agustus 2021   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peta dunia dari zona waktu terkini. Sumber: https://commons.wikimedia.org/

Waktu Universal Terkoordinasi (Universal Time Coordinated/UTC) adalah standar waktu utama yang digunakan dunia untuk mengatur penunjuk waktu dan waktu. UTC berada dalam sekitar 1 detik dari waktu matahari rata-rata pada garis bujur 0 dan tidak disesuaikan dengan waktu musim panas. UTC secara efektif menggantikan Waktu Rata-rata Greenwich (Greenwich Mean Time/GMT).

UTC telah disesuaikan beberapa kali, termasuk periode singkat selama sinyal-sinyal radio koordinasi waktu menyiarkan UTC maupun Waktu Atom Bertahap (Stepped Atomic Time /SAT) sebelum UTC terbaru diadopsi pada 1970 dan diimplementasikan pada 1972.

Sejumlah proposal telah dibuat untuk menggantikan UTC yang sekarang dengan sebuah sistem baru yang lebih sempurna, yang akan menghilangkan detik kabisat. Keputusan apakah akan melakukan penghapusan ini ditangguhkan hingga 2023.

Kali ini, dalam topik Gerak dari Fisika untuk Hiburan, kita diajak merenungkan tentang hubungan antara posisi awal, jarak tempuh, kecepatan gerak, posisi tujuan, dan zona waktu.

Bisakah seseorang meninggalkan Vladivostok dengan pesawat udara pada pukul 8 pagi dan mendarat di Moskow pada pukul 8 pagi pada hari yang sama?

Bukan bicara sembarangan, kita benar-benar bisa melakukan itu. Jawabannya terletak pada selisih waktu 9 jam di zona waktu Vladivostok dan Moskow.

Jika pesawat kita menempuh jarak antara 2 kota itu dalam 9 jam itu, maka kita akan mendarat di Moskow pada waktu yang sama dengan saat lepas landas dari Vladivostok. Mengingat jarak Vladivostok-Moskow kira-kira 9.000 km, kita harus terbang dengan kecepatan 9.000 : 9 = 1.000 km/jam, yang sangat mungkin hari ini.

Catatan:
Saya membuat perbandingan serupa, jarak dari Singapura ke Jakarta bisa ditempuh dalam, katakanlah 2 jam, selisih waktu 1 jam (duluan Singapura). Jika kita berangkat dari Singapura pada pukul 8 pagi, waktu penerbangan 2 jam, maka kita akan sampai di Jakarta pada pukul 8 + 2 = 10 waktu Singapura, atau pukul 9 waktu Jakarta. Jika kita tidak menyadari zona waktu yang berbeda 1 jam ini, kita merasa seakan-akan kita hanya naik pesawat selama 1 jam.

Suatu hari kelak, jika telah ada pesawat yang kecepatannya 2 kali lipat dari yang sekarang, kita bahkan akan sampai di Jakarta pada waktu yang sama, persis Vladivostok-Moskow yang diuraikan oleh Perelman lebih dari 8 dekade yang lalu.
 
Untuk "mengungguli kecepatan matahari" (atau lebih tepatnya kecepatan bumi) di garis lintang Arktik, seseorang bisa bergerak jauh lebih lambat. Di atas Novaya Zomlya, pada paralel ke-77, sebuah pesawat yang melaju sekitar 450 km/jam akan menempuh jarak sejauh titik tertentu pada permukaan bumi, dengan waktu yang sama dengan yang diperlukan untuk menempuh jarak dalam proses rotasi sumbu bumi.

Jika Anda terbang dengan pesawat seperti itu, Anda akan melihat matahari tertahan dalam keadaan tidak bergerak. Matahari tidak akan pernah tenggelam, asalkan, tentu saja, jika  pesawat Anda bergerak ke arah yang benar.

Masih lebih mudah untuk "mengungguli kecepatan bulan" dalam revolusinya mengelilingi bumi. Perputaran bulan mengelilingi bumi membutuhkan waktu 29 kali lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan bumi untuk menyelesaikan satu rotasi pada sumbunya (yang kita bandingkan, tentu saja, adalah apa yang disebut kecepatan sudut atau kecepatan angular, bukan kecepatan linear).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline