Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Fisika untuk Hiburan 54 (Resistansi Atmosfer): Mengapa Layangan Bisa Terbang?

Diperbarui: 6 Agustus 2021   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Layangan. Sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id

Ketika keadaan cuaca mendukung, saya melihat anak-anak maupun orang dewasa bermain layangan. Sesekali, beberapa ketua RT mengeluarkan peringatan agar anak-anak, utamanya, berhati-hati ketika bermain layangan. Kali ini, melalui topik Resistansi Atmosfer dari Fisika untuk Hiburan, mari kita lihat prinsip kerja layangan, dan prinsip terbang pesawat terbang yang memiliki sifat yang mirip dengan layangan.

Mengapa layangan melonjak ketika ditarik ke depan oleh benang? Jika Anda suka bermain layangan dan mengamatinya, Anda juga akan bisa memahami mengapa pesawat terbang dan biji maple mengapung.

Anda bahkan bisa memahami, sampai batas tertentu, apa penyebab perilaku bumerang yang sangat aneh, karena semua hal ini berkaitan.

Udara yang sama yang merupakan penghalang besar bagi peluru atau selongsong memungkinkan biji maple yang ringan bisa mengapung dan bahkan pesawat yang berat bisa terbang.

Layangan yang sedang terbang. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 54.

Gaya-gaya yang membuat sebuah layangan terbang.

Gambar sederhana di atas memberikan penjelasannya. Misalkan garis MN adalah penampang melintang layangan. Ketika Anda melepaskan layangan dan menarik talinya, karena ekornya yang berat, layangan bergerak miring ke tanah.

Biarkan layangan bergerak dari kanan ke kiri dan a adalah sudut kemiringan bidang layangan terhadap cakrawala.

Sekarang kita lanjutkan untuk memeriksa gaya-gaya yang bekerja pada layangan. Udara, tentu saja, menghalangi gerak layangan dan memberikan tekanan, yang ditunjukkan pada gambar di atas oleh vektor OC.

Karena udara selalu menekan tegak lurus terhadap bidang layangan, OC tegak lurus terhadap MN. Gaya OC bisa diresolusi menjadi 2 gaya dengan aturan jajaran genjang gaya.

Ini menghasilkan 2 gaya, OD dan OP. Gaya OD yang mendorong layangan ke belakang sehingga mengurangi kecepatan awalnya. Gaya OP menarik layang-layang ke atas, sehingga mengurangi beratnya. Ketika gaya ini cukup besar, ia akan mengatasi berat layangan dan mengangkatnya. Itulah sebabnya layangan naik ketika Anda menariknya ke depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline