Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Fisika untuk Hiburan 10 (Proyektil): Gunung Newton

Diperbarui: 27 Juli 2021   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung dan Meriam Newton. Sumber: www.aplusphysics.com

Proyektil adalah benda apa pun yang dilemparkan dengan pengerahan gaya. Proyektil juga bisa didefinisikan sebagai benda yang diluncurkan dan dibiarkan bergerak bebas di bawah pengaruh gravitasi dan resistansi udara.

Contoh proyektil adalah bola bisbol yang dilempar, bola futsal yang disepak, peluru yang ditembakkan, anak panah yang dilepaskan, batu yang dilemparkan dari ketapel, dll. Proyektil umumnya ditemukan dalam peperangan dan olahraga.

Persamaan matematika untuk gerak digunakan untuk menganalisis lintasan proyektil. Gunung Newton yang akan kita bicarakan dalam perspektif Fisika untuk Hiburan tentunya melibatkan rumus seminimal mungkin, dan bagi pembaca yang berminat mengkajinya bersama rumus bisa merujuk ke Applet Gunung Newton di laman Fisika Universitas Virginia yang berisi tautan ke teorinya.

Traveling di dalam Sebuah Proyektil
Perjalanan fantastis ke bulan digambarkan secara menarik oleh Jules Verne dalam bukunya From Earth to Moon (Dari Bumi ke Bulan) dan Around the Moon (Mengelilingi Bulan).

Buku Dari Bumi ke Bulan mengisahkan setelah berakhirnya Perang Saudara, karena sama sekali tidak punya pekerjaan, para anggota Klub Meriam Baltimore memutuskan untuk mengecor sebuah meriam besar dan menembakkan sebuah proyektil yang sangat besar ke bulan. Proyektil ini berongga dan berisi penumpang di dalamnya.

Mungkinkah hal ini dilakukan? Yang lebih mendasar, apakah kita bisa memberikan kecepatan yang cukup besar kepada benda-benda untuk meluncur dari bumi dan tidak kembali lagi?

Gunung Newton
Isaac Newton, sang jenius yang menemukan hukum universal gravitasi, menulis dalam bukunya, Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, bahwa karena gravitasi, batu apa pun yang kita lempar ke udara akan menyimpang jauh dari jalur lurus dan jatuh kembali ke bumi, dengan sebuah lintasan melingkar.

Namun jika kita memberikan kecepatan yang lebih besar, batu itu terbang lebih jauh dan sangat mungkin dalam sebuah busur dari 10, 100, atau 1.000 mil dan akhirnya melepaskan diri dari gravitasi bumi dan tidak kembali lagi.

Bagaimana batu akan jatuh ketika dilemparkan secara horizontal dan dengan kecepatan tinggi dari puncak sebuah gunung. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 81.

Misalkan AFB pada gambar di atas adalah permukaan bumi, C titik pusatnya, sedangkan UD, UE, UF dan UG adalah lintasan melengkung sebuah benda yang dilemparkan secara horizontal dari gunung yang sangat tinggi dengan kecepatan yang meningkat (dalam hal ini resistansi udara diabaikan).
 
Kecepatan awal yang lebih kecil ditunjukkan oleh kurva UD, kecepatan awal yang lebih besar oleh kurva UE, dan kecepatan awal yang lebih besar lagi oleh kurva UF dan UG. Asalkan  kecepatan awalnya memadai, benda itu akan mengelilingi bumi dan kembali ke titik awalnya di puncak gunung, dan karena kecepatannya pada saat itu persis sama dengan kecepatan awal, benda itu akan terus bergerak di sepanjang orbit yang sama.

Catatan:
Agar hal ini lebih jelas, Anda bisa memainkan game dari applet yang tautannya saya berikan di atas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline