Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Manfaat Nutrasetika di Tengah Pandemi

Diperbarui: 22 Juli 2021   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nutrasetika. Sumber: https://images.financialexpress.com/2018/09/1-34.jpg

Nutrasetika adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebutkkan setiap produk yang berasal dari sumber makanan dengan manfaat kesehatan tambahan selain nilai gizi dasar yang ditemukan dalam makanan.

Produk Nutrasetika bisa dianggap sebagai terapi biologis non-spesifik yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umum, mengendalikan gejala, dan mencegah proses keganasan.

Istilah "Nutrasetika" menggabungkan 2 kata dari "Nutrisi," yang merupakan komponen makanan bergizi, dan "Farmasetika," obat medis.

Nama Nutrasetika diciptakan pada 1989 oleh Stephen DeFelice, pendiri dan ketua Yayasan untuk Inovasi dalam Kedokteran (Foundation for Innovation in Medicine), yang merupakan organisasi yang berlokasi di Cranford, New Jersey, Amerika Serikat.

Sup Ayam Herbal Cina. Sumber: https://www.seriouseats.com/silkie-chicken-soup 

Makanan, atau Obat, atau Dua-duanya?
Jika Anda berjalan menyusuri Jalan Henan di Shanghai dan melewati toko-toko yang menjual obat-obatan China, Anda mungkin akan sulit memutuskan apakah mereka menjual lebih banyak obat daripada makanan atau lebih banyak makanan daripada obat.

Di sana Anda akan menemukan kulit kayu manis dipajang berdampingan dengan ham, urat harimau dan ginjal berang-berang bersama dengan siput laut, dan tanduk rusa muda bersama dengan jamur dan kurma Beijing.

Semuanya baik untuk tubuh dan semuanya adalah makanan bernutrisi. Perbedaan antara makanan dan obat-obatan secara positif tidak mungkin Anda temukan dalam sebotol "anggur urat harimau dan buah quince."

Bedanya, tonik China, misalnya, tidak mengandung 3 gram hipofosfat, tapi merupakan sebuah resep yang terdiri dari semangkuk sup ayam berkulit hitam, yang dimasak dengan Rehmannia lutea. Ini sepenuhnya merupakan kebiasaaan dalam praktik pengobatan China yang sudah berlangsung ribuan tahun.

Sebelum pabrik farmasi dikembangkan di China dan bahkan sampai sekarang pun, obat-obatan tertentu tidak diminum dalam bentuk pil atau tablet, tapi disajikan sebagai rebusan yang secara harfiah disebut "sup."

Pengobatan China disusun dan disiapkan dengan cara yang sama seperti sup biasa, dengan memperhatikan pencampuran rasa dan bahan yang tepat. Tiap rebusan bisa mengandung 7 atau 8 hingga dua 20 bahan, yang dirancang untuk menyehatkan dan memperkuat tubuh secara keseluruhan, selain melawan penyakit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline