Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Rutenium untuk Deteksi Sidik Jari

Diperbarui: 19 Juli 2021   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deteksi sidik jari. Sumber: buku How It Works - Book of the Elements, hlm. 70

Ahli forensik menggunakan uap Rutenium tetroksida (RuO4) untuk mendeteksi sidik jari pada sarung tangan lateks. Uap tersebut bereaksi dengan lemak pada sidik jari dan memberinya warna coklat tua.

Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.

Kita beralih ke golongan 8  dengan 4 unsurnya, yaitu besi atau Ferrum (Fe), Rutenium (Ru), Osmium (Os), dan Hassium (Hs). Besi sudah saya bahas dalam artikel: Besi, Unsur Paling Melimpah di Bumi.

Sekarang kita lanjutkan dengan unsur ke-2 golongan 8, yaitu Rutenium dengan nomor atom 44.

Sumber dan penggunaan Rutenium. Diadaptasi dari: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 80.

Rutenium adalah logam transisi abu-abu keperakan berkilau yang merupakan salah satu unsur yang paling sedikit dibanding unsur-unsur alami, meskipun tidak selangka unsur yang langsung di bawahnya dalam golongan 8, yaitu Osmium.

Di alam, kedua unsur ini sering muncul bersama-sama, dengan 4 unsur lain yang sangat langka yang bertetangga dalam tabel periodik. Bersama-sama, 6 unsur terkait ini diberi nama golongan Platinum.

Rutenium adalah logam langka yang ditemukan dalam mineral Pentlandite, dan bentuk murninya biasanya diekstraksi dari bijih ini.

Jika unsur-unsur golongan Platinum lainnya telah dibedakan dari Platinum dalam beberapa tahun pertama 1800-an, Rutenium ditemukan jauh kemudian.

Pada 1944, kimiawan Rusia Karl Klaus pertama kali mengidentifikasi dan mengisolasi Rutenium sebagai unsur dalam sampel bijih Platinum. Klaus mengambil nama Rutenium dari kata Ruthenia, nama Latin kuno untuk Rusia, yang sekarang menjadi wilayah Rusia Barat dan Eropa Barat.

Senyawa yang disebut Rutenium dioksida (RuO4) digunakan dalam beberapa komponen sirkuit elektronika, termasuk resistor dan microchip untuk komputer dan perangkat digital lainnya.

Penambahan sejumlah kecil Rutenium pada logam yang lebih lunak, misalnya Platinum dan Paladium, membuat logam-logam tersebut menjadi jauh lebih keras. Paduan logam ini digunakan pada bagian yang bergerak dalam perangkat seperti sakelar alih, kontak listrik berkinerja tinggi, misalnya busi, dan untuk ujung pulpen.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline