Dalam tabel periodik, Kadmium (Cd) termasuk dalam golongan 12 dan memiliki nomor atom 21. Kadmium adalah unsur ke-2 golongan 12 ini setelah Seng (Zn), lihat artikel saya: Seng dan Berbagai Penggunaannya dan sebelum Merkuri (Hg), lihat artikel saya: Merkuri, Satu-satunya Logam yang Cair.
Unsur terakhir atau ke-4 golongan 12 ini adalah Kopernisium (Cn) yang radioaktif.
- Mineral Greenockite mengandung bentuk langka Kadmium sulfida (CdS).
- Warna kuning pada Smithsonite, mineral Seng, disebabkan oleh pengotor Kadmium.
- Kadmium murni.
Kadmium berasal dari kata Latin Cadmia, dan kata Yunani Calamine, yaitu mineral yang mengandung Kadmium yang dinamakan menurut tokoh mitologi Yunani, Cadmus, pendiri Thebes.
Pada 1817, Kadmium ditemukan oleh kimiawan Jerman Friedrich Stromeyer, dalam senyawa Seng terkontaminasi yang dijual di apotek-apotek di Jerman.
Karl Samuel Leberecht Hermann secara bersamaan menyelidiki perubahan warna pada Seng oksida dan menemukan pengotor yang semula diduga Arsen, karena menghasilkan endapan kuning dengan Hidrogen sulfida.
Selain itu, Stromeyer menemukan bahwa salah satu pemasok menjual Seng karbonat, bukan Seng oksida.
Stromeyer mencatat bahwa beberapa sampel Calamine yang tidak murni berubah warna ketika dipanaskan tetapi tidak demikian halnya dengan Calamine murni. Stromeyer dengan gigih meneliti hasil ini dan akhirnya mengisolasi logam Kadmium dengan memanggang dan mereduksi sulfida. Potensi kuning Kadmium sebagai pigmen diakui pada 1840-an, tetapi kurangnya Kadmium membatasi aplikasi ini.
Stromeyer menemukan Kadmium sebagai pengotor dalam Calamine dan selama 100 tahun, Jerman tetap menjadi satu-satunya produsen penting logam tersebut.
Catatan:
1. Karena pengotor berupa Seng karbonat dalam Calamine yang mestinya mengandung Seng oksidalah maka Stromeyer menemukan Kadmium.
2. Sejak 1982, Hadiah Friedrich Stromeyer telah diberikan untuk pencapaian kimia di Jerman.
3. Caladine, losion yang mengandung Calamine, masih digunakan sampai sekarang. Losion ini mengandung 5% Calamine, 10% Seng oksida, dan 2% difenhidramin hidroklorisa. Ketiga zat itu bermanfaat untuk meredakan gatal pada kulit akibat alergi, iritasi, dan gigitan serangga. Losion Caladine memiliki efek sebagai antialergi, antiseptik, dan penyejuk kulit.
Meskipun Kadmium dan senyawanya toksik dalam bentuk dan konsentrasi tertentu, British Pharmaceutical Codex sejak 1907 menyatakan bahwa Kadmium iodida bisa digunakan sebagai obat untuk mengobati "pembesaran sendi, penyakit kelenjar, dan pembengkakan akibat cuaca dingin."
Ekstra Farmakope Indonesia juga mencantumkan tentang Kadmium, Kadmium iodida, Kadmium klorida, dan Kadmium sulfat.
Pada 1907, Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical Union) mendefinisikan Angstrom internasional berdasarkan garis spektrum merah Kadmium (1 panjang gelombang = 6.438,46963 Angstrom).