Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Radium yang Pernah Dianggap sebagai Zat Ajaib

Diperbarui: 19 Juli 2021   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jam saku dengan jarum bercahaya. Diadaptasi dari: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 50-51.

Dalam waktu 100 tahun, hanya 4% atom Radium dalam jam tangan ini yang akan terurai.

Sebelum bahaya radioaktivitas diketahui sepenuhnya, Radium pernah secara luas dianggap sebagai zat ajaib.

Tabel periodik unsur-unsur kimia. Diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.

Dalam tabel periodik, Radium (Ra) adalah unsur terakhir atau ke-6 dalam golongan Alkali Tanah atau golongan 2 dan memiliki nomor atom 88, setelah Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), dan Barium (Ba) yang semuanya sudah saya bahas dalam artikel-artikel saya sebelumnya.

Radium adalah satu-satunya unsur radioaktif dari logam Alkali Tanah dan merupakan unsur paling langka dalam golongan ini. Unsur Radium sangat radioaktif dan semua isotopnya tidak stabil. Nama Radium berasal dari kata Latin Radius yang bermakna sinar.

Bongkah mineral Uraninite. Diadaptasi dari: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 50.

Radium sangat tidak stabil, pada kenyataannya, jumlah kecil dari unsur yang ada secara alami semuanya merupakan produk peluruhan dari unsur radioaktif lainnya, misalnya Uranium dan Thorium. Atom Radium tidak bertahan lama, dan sebagian besar dengan cepat meluruh menjadi Radon, gas mulia radioaktif.

Radium ditemukan dan diberi nama pada 1898, oleh kimiawan dan fisikawan Polandia Marie Curie dan suaminya, fisikawan Prancis Pierre Curie. Suami isteri Curie telah mempelajari sinar tak kasat mata misterius yang dihasilkan oleh Uranium, dan telah menyadari bahwa bijih Uranium yang mereka teliti menghasilkan lebih banyak radiasi daripada Uranium saja. Sebelumnya, pada tahun yang sama, mereka sudah menemukan Polonium, lihat artikel saya: Polonium yang Sangat Radioaktif.

Marie Curie dan kimiawan Prancis Andre Debierne adalah orang-orang pertama yang mengekstraksi Radium murni pada 1910.

Radium sangat berbahaya dan jarang digunakan saat ini, namun pada awal abad ke-20 senyawa Radium umum digunakan.

Berbagai penggunaan Radium. Diadaptasi dari: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 51.

Keterangan:
- Vial yang mengandung larutan Radium klorida (RaCl2)
- Losion kulit yang mengandung Radium umum digunakan pada 1920-an.
- Bedak wajah Radium pernah dianggap baik untuk kulit.
- Emanator adalah mesin dari awal abad ke-20 untuk mencampurkan Radium ke dalam air, yang dianggap lebih sehat untuk diminum.

Pada 1910-an dan 1920-an, sebelum bahaya radioaktivitas sepenuhnya diketahui, Radium secara luas dianggap sebagai zat ajaib, dan produk-produk yang mengandung Radium seperti air Radium, sabun Radium, dan bahkan wol Radium untuk menghangatkan bayi, dipasarkan sebagai produk kesehatan.

Sinar beta yang dihasilkan oleh Radium bisa menyebabkan zat lain tertentu bersinar, misalnya seng sulfida (ZnS) atau Fosfor, sebuah fenomena yang dikenal sebagai radioluminesensi (radioluminescence). Radioluminesensi digunakan untuk membuat jarum jam tangan yang menyala dalam gelap, yang populer hingga akhir 1930-an (lihat foto judul). Orang yang bekerja dengan cat ini sering jatuh sakit, terutama dengan kanker, karena radiasi yang dihasilkan oleh Radium merusak DNA.

Setelah toksisitas Radium ditemukan, sumber radioaktif yang lebih aman menggantikan Radium dalam cat luminesen ini.

Akan tetapi, sampai 1940-an, banyak orang mengira radioaktivitas Radium membuat mereka lebih kuat, bukan lebih lemah. Mereka menyuntik diri mereka sendiri dengan senyawa Radium dalam vial, percaya bahwa itu memberi mereka tambahan energi. Mereka juga berpikir bahwa krim dan kosmetik yang mengandung Radium membuat kulit lebih sehat, walau justru sebaliknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline