Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Stronsium Peningkat Massa dan Kekuatan Tulang

Diperbarui: 16 Juli 2021   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembang api. Sumber: https://www.infobloom.com/what-is-strontium-chloride.htm

Senyawa Stronsium memberikan warna merah pada nyala kembang api. 

Tabel periodik unsur-unsur kimia. Diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.

Dalam tabel periodik, Stronsium (Sr) adalah unsur ke-3 dalam golongan Alkali Tanah atau golongan 2 dan memiliki nomor atom 38, setelah Berilium (Be) dan Magnesium (Mg), lihat artikel saya: Berilium, Logam Alkali Tanah yang Sangat Berbeda dan Magnesium dalam Klorofil dan Casing Laptop.

Stronsium murni dan mineral Strontianite dan Celestine. Diadaptasi dari: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 46.

Pada 1790, kimiawan Irlandia Adair Crawford menemukan mineral yang sebelumnya tidak diketahui dalam sampel batuan yang telah ditemukan di kota Strontian, Skotlandia. Mineral itu terbakar dengan nyala api merah terang, dan kimiawan Skotlandia Thomas Charles Hope mempelajarinya dan menemukan bahwa mineral itu mengandung unsur baru. Mineral ini disebut Strontianite, dan merupakan bijih utama Stronsium.

Pada 1808, Stronsium murni pertama kali diekstraksi oleh kimiawan Inggris Humphry Davy, yang melakukan percobaan menggunakan listrik untuk mendapatkan unsur ini dari mineral.

Berbagai penggunaan Stronsium. Diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 47.

Stronsium oksida dalam glasir tembikar dan keramik menciptakan warna yang khas, sedangkan Stronsium karbonat menghasilkan warna merah pada suar dan kembang api.

Stronsium pernah digunakan pada layar televisi, tetapi sekarang penggunaannya lebih sedikit.

Magnet yang mengandung oksida besi bisa dibuat lebih kuat dengan menambahkan Stronsium ke dalamnya. Magnet kuat ini digunakan dalam pengeras suara (loudspeaker) dan oven microwave.

Stronsium klorida ditambahkan ke beberapa jenis odol, sedangkan Stronsium radioaktif adalah sumber listrik untuk stasiun radar di tempat-tempat terpencil di mana tidak ada saluran listrik atau pasokan bahan bakar.

Sampai saat ini, salah satu penggunaan utama Stronsium adalah pada televisi: Stronsium oksida (SrO) ditambahkan ke kaca dari mana tabung sinar katoda (cathode ray tube/CRT) dibuat, untuk memblokir Sinar-X yang dihasilkan di dalam tabung. Munculnya alternatif seperti televisi LCD telah menghentikan produksi CRT.

Senyawa Stronsium digunakan dalam pembuatan kembang api, biasanya untuk menghasilkan warna merah cerah, dan seperti Fosfor, Stronsium digunakan dalam mainan yang menyala dalam gelap.

Lebih dari 30 isotop Stronsium diketahui, 4 stabil, dan ada secara alami, sedangkan sisanya tidak stabil dan radioaktif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline