Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Vanadium dan Krom dalam Banyak Perkakas Tangan

Diperbarui: 22 Juni 2021   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan perkakas tangan dari bahan baja Krom Vanadium. Sumber: https://www.waittools.com/

Baja Krom Vanadium (Cr-V) adalah baja perkakas paduan dengan unsur-unsur paduan Krom (Cr) dan Vanadium (V). Baja Krom Vanadium ini memiliki kekuatan dan kekerasan yang lebih baik daripada baja Karbon, jadi ini adalah bahan yang bagus untuk perkakas berkualitas tinggi. Perkakas tangan yang biasa digunakan, misalnya kunci pas, obeng, dan lengan manual (manual sleeve) umumnya menggunakan baja Krom Vanadium 50BV30. Bahan dari sebagian besar tang perkakas tangan adalah Cr-V.

Vanadium dan Krom sama-sama termasuk logam transisi atau logam tanah periode 4 dalam tabel periodik. Vanadium masuk dalam golongan 5 dan Vanadium golongan 6.

Vanadium
Vanadium memiliki nomor atom 23. Vanadium bisa ditempa dan diregangkan tanpa terputus. Logam yang keras dan kuat ini mudah dibentuk.

Vanadium ditemukan pada 1801 dan memiliki beberapa nama sebelum nama Vanadium dipilih. Andres Manuel del Rio, ahli mineral Spanyol, pertama kali menyarankan keberadaan unsur baru ini, setelah mempelajari bijih timah merah-coklat, yang sekarang dikenal sebagai Vanadinite, yang dihargai oleh kolektor mineral hingga hari ini karena kristal merahnya yang indah.

Pada awalnya, del Rio menyebut unsur baru itu Panchromium yang bermakna "banyak warna," karena berbagai senyawa warna-warni yang dihasilkannya. Tetapi pada 1803, dia menyebutnya Eritrono (atau Erythronium, dari kata Yunani untuk "merah"), karena bubuk putih yang dihasilkan dari mineral berubah menjadi merah setiap kali dia memanaskannya atau mereaksikannya dengan asam.

Pada 1805, del Rio memberikan sampel bubuk putih itu kepada penjelajah dan ilmuwan Jerman terkenal, Alexander von Humboldt, yang mengirimkannya ke kimiawan Prancis Hippolyte-Victor Collet-Descotils. Kimiawan Prancis itu mengira bahwa unsur baru di dalam bubuk putih itu adalah Krom, yang telah ditemukan hanya beberapa tahun sebelumnya. Collet-Descotils memberitahu Humboldt bahwa dia tidak menemukan adanya unsur "baru." Humboldt lalu memberitahu del Rio, yang secara terbuka menolak klaimnya.

Barulah pada 1869 Vanadium pertama kali dimurnikan oleh kimiawan Inggris Henry Roscoe.

Vanadinite dan kristal Vanadium murni. Sumber: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 56.

Saat ini, Vanadium biasanya diekstraksi dari bijih mineral Vanadinite. Pengrajin logam kuno menggunakan sejumlah kecil senyawa Vanadium untuk membuat zat yang sangat keras yang disebut baja Damaskus. Baja ini dinamai menurut nama ibu kota Suriah, di mana para pengrajin besi membuat pedang paling tajam di dunia.

Kunci pas dan pisau Damaskus. Sumber: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 56.

Kunci pas yang dibuat dengan baja Vanadium tahan lama dalam penggunaannya. Sekitar 85% dari semua Vanadium digunakan untuk memperkuat baja. Pisau Damaskus diperkuat dengan penambahan Vanadium.

Krom
Krom memiliki nomor atom 24. Krom adalah unsur paling melimpah ke-21 dalam kerak bumi.

Krom ditemukan pada 1797 oleh Nicolas Louis Vauquelin, yang juga menemukan Berilium (Be). Vauquelin sedang meneliti sebuah mineral jingga terang yang disebut timbal merah, yang telah ditemukan di sebuah tambang di Siberia pada 1760-an.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline